Burung Kertas
Mataku mengarah lurus pada sekotak burung-burung kertas berwarna abu Yang begitu penuh debu Kulangkahkan kakiku menuju onggokan-onggokan itu Dan segeralah aku tercerabut masuk ke beberapa tahun yang lalu Burung kertas Dengan tulisan-tulisan di atasnya yang begitu kasar, namun terlihat bersinar di mata Tulisan yang mengingatkanku akan sesuatu yang nyata Suatu harapan yang nyata Burung kertas Mengingatkanku akan kejadian di rumah pohon tua "Aku mau jadi dokter!" kata seseorang dengan luka di siku kiri. "Aku mau jadi insinyur!" ucapku, membalas dengan sebegitu yakin. "Aku berjanji, dua windu lagi aku akan kembali dengan keberhasilanku." "Kita." Burung kertas Kehadirannya seakan mengingatkanku Hari itu tiga puluh April, dua windu yang lalu Dan hari ini tiga puluh Maret Sudahkah aku melakukan janjiku? Sudahkah orang itu melakukan janjinya? Sudahkah kamu, kawanku bermain di rumah pohon dulu, melakukan janjimu? Burung kertas Masih ...