temaram dan memudar; dulu ia pikir bahagianya kini hilang perlahan-lahan; dulu ia pikir jiwanya kini seperti senja; dulu ia pikir hidupnya kini tapi lantas semua itu hanyalah ujar hatinya yang hampir saja beku, yang rasanya sempat mati karena merasa ditinggal sendiri bersyukur ia karena di saat seperti itu nyatanya ada yang senantiasa membawakannya lilin, menghangatkan hatinya jiwanya hingga dirinya tahu, boleh jadi diri terasa sepi karena hangat itu tidak ada setiap detik tapi sebenarnya yang demikian itu pun cukup untuk menghidupkannya kembali dan tidak pernah mati lagi -------------------- untuk yang rela direpotkan, yang selalu mau membantu, yang selalu mendengarkan sesibuk apapun, nasi goreng, kopi, tugas, hujan, payung , kertas, tidur ; sampai kapanpun tidak akan pernah terbalas terima kasih, ya semoga hangat dan canda tawa bersama kalian ada selama mungkin