Merindu

Langit temaram;
tanpa terasa
waktu telah berlari pergi
sejak lama
namun pipit itu masih hinggap di pepohonan
menanti induknya yang tak kunjung datang

Pipit itu
dahulu terbang tertatih-tatih
jatuh bangun beberapa kali
dan tiap kali jatuh
induknya akan memeluknya erat
membawanya kembali
mengajarinya agar tidak jatuh lagi

Tadi
ia terbang bebas di udara
untuk pertama kali, tidak perlu lagi dituntun induknya
maka kicaunya pun nyaring,
seakan ingin mengabari induknya
bahwa kini ia sudah bisa,
dan berharap bahwa itu cukup
untuk membanggakannya

Tapi
ketika ia kembali
induknya,
yang binar matanya
ialah semangat pipit itu
alasannya merentangkan sayap setiap waktu,
pergi
tanpa berkicau apapun
atau sekadar menggoreskan kaki-kaki mungilnya di dedaunan
ranting
kulit pohon;
apapun
untuk mengabari pipit itu

Maka
pipit itu pun menunggu
menunggu hingga senja menyapa
malam berselimut
pagi tersenyum
dan siang menyala;
menunggu
selama-lamanya.

Pipit itu
merindu.
--------------------
padahal ada selalu, ya. :)

Comments

Popular posts from this blog

Favourite Scenes in Meet the Robinsons!

Pigg, Apaan Tuh?

Film Soekarno: Indonesia Merdeka Trailer