utopis
people told her
she only needed to realize;
and everytime she heard that
she would nod,
yet chuckles would be all over her heart
and her thoughts would mumble
"Isn't it what I have been trying
all the time?"
---------------------
bersama raga langit yang
kian lama kian utopis
aku bercengkrama;
dan dalam detik
yang berkejaran dengan takdir itu,
aku menengadah
membiarkan dari luka-luka di diriku
mengucur darah
hingga ia tumpah ruah
dalam lara
dan hening malam
kusenandungkan elegi
selayaknya
burung menyenandungkan kicaunya
seakan itu akan menemaninya
di tengah sepi yang berbisik;
dan di tengah kucuran air mata
juga terus munculnya tetes-tetes merah yang membuat
pucat memeluk raga
dan tinggal kulit yang membalut tulang,
kubiarkan puting beliung membawaku jauh
semata agar
ratap dan tangisku
tidak ada yang tahu
padahal
andai aku
sekali saja
merenung di kala semuanya
masihlah sebentar,
akan kutahu bahwa
selalu ada jemari
yang bersedia digenggam
untuk menjagaku seimbang
di kala aku rasa jatuh adalah yang paling memungkinkan
atau
akan kumengerti bahwa
selalu ada pundak
yang bersedia dijadikan sandaran
ketika tanggul diri hilang sudah
dan rintik-rintik air mata itu
memerlukan wadah
untuk singgah sebelum jatuh
dan hilang selamanya
andai saja
demikian adanya
andai saja...
namun kini
telah terlarut aku dalam elegi
hingga raga langit itu
kian lama kian utopis
dan sulit kucengkram lagi
selamat tinggal.
Comments
Post a Comment