Truth or Dare
Aku menunggu dengan gelisah di luar restoran. Di tanganku ada sebuah kantong yang berisi hadiah untuk teman baikku, Hans. Aduh, dia jadi datang nggak ya? Ting tong. Ada sebuah SMS. Pasti Hans! Aku pun segera membukanya. Aduh, maaf Lun, aku nggak jadi dateng. Mendadak harus nemenin keluargaku. Maaf ya :( Aku tersentak di situ... masalahnya kami sudah merencanakan pertemuan ini sejak lama; di reuni yang diadakan SMP kami. Kami sekarang sudah SMA, dan kebetulan ayahku pindah tugas ke luar kota. Jadi kemungkinan kami bertemu kecil sekali. Hari itu mungkin adalah satu-satunya. Aku sampai beli tiket kereta cuma buat acara ini. Tapi nggak apa-apa deh, memangnya aku ke sini cuma buat bertemu dengan Hans? Sekalipun aku memang nggak begitu akrab sama teman SMP-ku, karena cuma 1 bulan aku belajar dengan mereka. Woles ajaa, selamat menikmati acaranya deh ya aaa Aku pun segera masuk. "Yaampun Luna ke mana aja? Dicariin dari tadi!" satu-satunya temen dekatku selain Hans, Arin, menepu...