mengunjungi yang pergi
Selalu miris mengingatnya; rumahku adalah yang terdekat di antara teman-temanku dengan tempat peristirahatan terakhirnya, tapi tidak sekalipun aku pergi ke sana lagi setelah prosesi pemakaman berbulan-bulan lalu. Aku juga hampir tidak pernah mendengar teman-temanku mengunjunginya, sekalipun kami sering membicarakan tentangnya dan kerinduan kami, sampai akhir-akhir ini. Minggu ini teman-temanku pergi ke sana; mungkin untuk bercerita bagaimana keadaan saat ini, atau mengucap rindu padanya, atau mungkin sekedar ingin mengelus nisannya yang sekarang sudah berupa batu dengan namanya yang terpampang besar itu... aku tak tahu. Yang jelas teman-temanku seperti bahagia, akhirnya dapat pergi ke sana setelah sekian lama. Mungkin dengan melakukannya, mereka dapat merasakan kehadirannya kembali... walau sebentar saja. Lalu mengapa aku tidak ke sana? ...berat. Sungguh. Aku tidak ingin menangis saat mengunjunginya, ia harus bahagia, dan untuk itu ia harus tahu bahwa kami baik-baik saja setelah segala...