a promise to self
Satu bulan; dan diberi tahu Tuhan.
Sudah tahu, dan sudah cukup bersyukur.
Tapi kembali ke tujuan awal, bukan?
Dulu semangatnya apa ke sana? Ingin membuktikan diri kalau mampu, kalau tidak semestinya dibuat begitu, bukan?
Tapi nyatanya... bagaimana?
Nyatanya masih kurang buktinya.
Memang, tujuan awal tersebut bukanlah tujuan utama. Tapi ada baiknya tujuan awal itu tetap diusahakan, bukan?
Toh, baiknya luar biasa.
Atau karena memang tidak mampu?
Tidak ada yang akan tahu jawabannya kalau usahanya tidak dimaksimalkan kan?
Jadi, siap?
Harus siap. Ya Allah, Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Comments
Post a Comment