Langit dan Awan

untuk afi.

"Kali ini, kamu jadi langit ya!"
Lelaki kecil itu berteriak dengan riang
pada temannya, gadis kecil yang berlarian
mengitari padang rumput, di antara jemarinya ada layang-layang
yang seakan tidak pernah lelah mengangkasa.

"Loh, aku kira aku bakal jadi awan,"
gadis itu tersenyum,
lalu mengejar temannya itu, meraih tangannya,
menggenggamnya lekat-lekat.
"Selama ini, aku biasanya jadi awan kan?"

Laki-laki kecil terkekeh,
menunjukkan gigi-giginya yang bolong,
"Aku bosan jadi langit terus,
habis di akhir cerita,
kamu pasti pergi,
soalnya awan selalu jadi hujan."

Gadis kecil lalu merengut,
"Jadi, sekarang gantian jadi aku yang ditinggal kamu?"

Tertawalah laki-laki kecil itu,
"Tidak, kalau aku yang jadi awan,
aku akan ubah jalan ceritanya;
awan tidak akan pernah menghujan,
jadi dia akan bersama langit selamanya!"

"Loh, tidak bisa begitu dong,
Kamu ini ada-ada saja," gadis itu berkata dengan gemas,
pada laki-laki itu; teman bermainnya,
yang segera berlari meninggalkannya,
sambil memanggilnya dalam gelak tawa yang menyenangkan hati;
membuat si gadis segera beranjak
untuk meraihnya kembali.

"Habisnya bagaimana, langit kan ingin selalu bersama awan."
Laki-laki itu, yang kini telah dewasa, berkata
di depannya seorang gadis yang tertawa renyah,
saat bercerita tentang masa kecil mereka.

"Aku serius,
langit selalu kesepian kalau tidak ada awan."

Gadis itu tersenyum,
"Awan juga, selalu merasa kesepian saat ia harus menghujan,
menuju tempat yang jauh dari langit."

"Loh, awan kan selalu ditemani layang-layang."

Mata gadis itu menerawang jauh, 
"Layang-layang tanpa langit, tidak ada artinya."

Keduanya kemudian melempar tersenyum,
seakan meyakinkan diri masing-masing,
bahwa langit dan awan akan bersama selamanya,
dengan layang-layang yang selalu mengudara di antara mereka.

Seraya meraih tangan yang sejak dulu selalu membimbingnya agar tidak jatuh,
gadis itu berujar,
"Tenanglah, langit tidak akan pernah lagi berjuang sendirian."
----------------------------------------------------
Layang-layang tanpa langit, tidak ada artinya.
Mimpi dan cita tanpa kamu, selalu terasa kurang. :)

sebelas hari menuju sembilan,
semoga tidak ada ujungnya,
Ad

Comments

Popular posts from this blog

Beda Anak Kecil sama Orang Dewasa

Favourite Scenes in Meet the Robinsons!

Pigg, Apaan Tuh?