Angin dan Ombak Sore
Anak itu tertawa-tawa
Melihat balon di dalam genggamannya
Berlari-lari menyusuri pantai
Seakan-akan dunia tak ada lagi yang punya
Anak itu tersenyum-senyum
Mengajak balonnya melihat mentari sore
Matahari yang sebentar lagi ditelan langit
Yang mungkin tidak akan kembali lagi, siapa yang tahu?
Aku menutup mataku
Menunggu desir ombak di pantai itu berhenti
Menunggu awan seperti gulali itu pergi
Menunggu pasir sehalus beledu itu menghilang rapi
Aku menutup mataku
Semoga saat membuka lagi, harapanku akan terwujud
Tidak akan ada lagi pasir, awan, dan ombak itu
Tapi apa yang aku dapat?
Anak itu tidak lagi menunjukkan giginya, tidak lagi berseri
Aku bahkan bisa mendengar tangisannya dari jarak lima meter seperti ini
Matanya mengais-ngais, tangannya menunjuk-nunjuk
Ternyata balon tadi pergi darinya, tertiup angin
Ingin aku membantunya
Tapi aku malah menutup mataku
Mungkin Tuhan menakdirkan itu pada anak kecil tadi
Supaya aku merasa ditemani
Adrnn
balonnya tinggal 4 dipegang erat-erat......
ReplyDeleteauthornya kasian ya, saking jomblonya sampai ngebiarin anak kecil nangis cuma supaya bisa ditemenin
ReplyDelete