Posts

Showing posts from September, 2016

biru jingga

biru dan denting suara mengitari saya kala saya menemukan kamu begitu menenangkan dengan segala ucap dan senyum yang selayaknya embun pagi yang lembut menyirami hati jingga dan suara kereta mengelilingi saya kala saya melihat kamu begitu menjulang, ada bagi semua orang sedang saya di sini masih saja meratap; untuk apa? biru jingga dan setiap suara mengingatkan saya bahwa di segala jatuh luka rintik pastilah ada senyum yang disimpannya; dan kali ini senyum itu ialah kamu karena kamu sedemikian baik pada saya dan semua orang biru jingga dan setiap suara seakan menampar diri saya yang jadi bertanya-tanya apa yang sudah saya berikan untuk kamu dan dunia sehingga dapat berhenti sejenak dan meratap padahal apalah jatuh kali ini terjerembap pun tidak? ------------------------- kamu refers to semua yang telah ada untuk saya ; terima kasih, ya.
life goes upside down everyday; cherish them and everything is gonna be okay

hati bertanya

kadang hati bertanya apa semestinya demikian adanya; hanya senyum dan hanya tawa katanya hati terbuka tapi apa memang demikian adanya; bahkan tangis tiada pernah terlihat bahkan senyum menyembul walau hati tak sama bisiknya harus ada yang bertanggungjawab harus ada yang bergerak tanpa tangis, tanpa rintik tapi apa memang seharusnya; sepertinya sedikit saja boleh dibagi untuk bersama tapi diri tidak bisa selain melalui untaian kata yang bahkan tidak tampak maknanya

alam

batu embun tawa hujan hatinya ialah batu ia bergeming meski jatuh seperti embun; merintik sedikit demi sedikit jiwanya tetap tawa dan tawa menjaganya dari terkikis oleh hujan hingga tinggal cerita kepada alam ia tersenyum berkontemplasi pada daun yang gugur " mengapa diri tidak jatuh? apa sudah terlalu terbiasa; sungguh luar biasa." ------------------------------- Alhamdulillah wa syukurillah.

Bintang

debur ombak dan bintang-bintang menduduki langit dan bumi yang biru ini tiadalah waktu di mana mereka dapat berpangku tangan ombak berbunyi bintang berkelip dan di antaranya hanya ada bayangan semu yang membuat manusia berlari ke tengah samudera karena ingin mengejar bintang namun yang didapat hanyalah hilang jiwa jadilah ombak berdebur kadang lemah kadang kuat semata agar tiada lagi manusia yang terperosok ke dalamnya semata untuk mengejar bintang yang bahkan hanya bayangan; walau ia selalu dan selalu ingin dapat melihat bintang, meski sekadar refleksinya ...perahu bergoyang di atas ombak membuat ombak ingin berlari, mendayung menuju langit.