Posts

Showing posts from December, 2015

mengunjungi yang pergi

Selalu miris mengingatnya; rumahku adalah yang terdekat di antara teman-temanku dengan tempat peristirahatan terakhirnya, tapi tidak sekalipun aku pergi ke sana lagi setelah prosesi pemakaman berbulan-bulan lalu. Aku juga hampir tidak pernah mendengar teman-temanku mengunjunginya, sekalipun kami sering membicarakan tentangnya dan kerinduan kami, sampai akhir-akhir ini. Minggu ini teman-temanku pergi ke sana; mungkin untuk bercerita bagaimana keadaan saat ini, atau mengucap rindu padanya, atau mungkin sekedar ingin mengelus nisannya yang sekarang sudah berupa batu dengan namanya yang terpampang besar itu... aku tak tahu. Yang jelas teman-temanku seperti bahagia, akhirnya dapat pergi ke sana setelah sekian lama. Mungkin dengan melakukannya, mereka dapat merasakan kehadirannya kembali... walau sebentar saja. Lalu mengapa aku tidak ke sana? ...berat. Sungguh. Aku tidak ingin menangis saat mengunjunginya, ia harus bahagia, dan untuk itu ia harus tahu bahwa kami baik-baik saja setelah segala

(Jadilah Seperti) Cemara

Anganku setiap harinya, adalah menjadi seperti cemara tanpa mengeluh ia naungi sekitarnya dengan rimbun daunnya seberat apapun rintik embun yang harus ia pikul di antaranya; dengan sepenuh hati, ia lindungi sekelilingnya, karena selamanya, ia adalah teduh cemara adalah teduh. Harapku setiap saat, adalah menyerupai cemara tetap tegap ia menjulang sesering apapun angin mengusiknya; hidupnya seakan diisi keinginan kuat, untuk terus tumbuh mengamati hari yang baru menikmati setiap waktu bersama bumi, hujan, dan mentari; yang mungkin, adalah alasannya untuk tetap bertahan. Ia adalah kekuatan, cemara adalah kekuatan. Citaku setiap waktu adalah menjelma menjadi cemara tiada sesuatupun yang dapat mengubahnya sesulit apapun badai yang menghampirinya; ia adalah hijau ia adalah  evergreen . Jadilah teduh, jadilah kuat, jadilah bertahan ... jadilah seperti cemara.