Posts

Showing posts from June, 2015

:perpisahan

"Kamu inginnya bagaimana?" Dia selipkan kelima jarinya ke sela-sela jemariku. Lalu, dia eratkan. "Seperti ini," dia jawab. Lirih, seolah malu jika sampai terdengar. Aku menarik napas panjang. Tidak berkata apa-apa. Tapi genggamanku, aku eratkan. "Kenapa tertawa?" "Karena ini sedih," sahutnya segera. "Sedih?" mataku membesar. "Sedih," ulangnya. Dia menatap tangan kami yang saling bertautan. "Orang lain punya tanggal awal." Aku diam. Membiarkan dia melanjutkan. "Kita punyanya tanggal akhir..." Suaranya tercekat. Aku tersenyum saja. "Sedih, kan?" Dia menatap mataku. Meminta persetujuan. "Iya, kan?" Aku masih tetap tersenyum. Sedih? Ini adalah kisah tersedih dari yang paling sedih. ( Satu Keping , Sri Izzati) -------------------------------------- Orang lain punyanya tanggal awal, kita punyanya tanggal akhir... Tanggal perpisahan. Perpisahan yang mungkin tidak mengenal pertemuan kembali , pi

Pulang

Untuk dua puluh empat. Kuhirup udara kotaku lekat-lekat; satu minggu telah berlalu hingga kupijakkan kembali kakiku di stasiun ini di tanah ini kupejamkan mataku sejenak, mengingat apa yang baru saja kulewati tanpa sesuatupun dapat mengganggu; tidak dengan hiruk pikuk stasiun yang selalu saja sibuk, dan tidak pula dengan suara sanak saudara yang saling melepas rindu. Semuanya berkelebat dengan cepat di pikiranku, seperti teater mimpi yang kami pasang tinggi-tinggi pada hari pertama rasa takut yang kami bagi pada hari-hari berikutnya kebahagiaan yang terpancar jelas dari wajah kami saat berpergian bersama; sungguh, betapa ingin aku kembali ke sana walau sebentar saja. Kubuka mataku untuk memandangi orang-orang di sampingku, yang wajahnya ada pada setiap kenangan yang kulihat tadi ingin sekali aku habiskan waktuku bersama mereka, satu hari satu jam satu menit lagi saja. ( Dan orang itu. Dan orang itu . Seseorang yang menyadarkanku dari lamunanku, untuk pamit pergi terlebih dahulu... terl