Posts

Showing posts from 2016

samudera

and so I asked, "Why, o very dear, why?" as her soul was as pure as the breeze yet she stood with those who were not as exemplary it was when she gazed far she answered, "It was them whom I met from the very beginning" ----------------- samudera tetap bergerak di kala ombak-ombak itu terdiam hingga di mata manusia seolah-olah demikianlah adanya samudera tetap bergerak hingga akhirnya ia bertubrukan dengan karang dan memutuskan untuk berdiam di sana selama yang ia bisa padahal karang itu tidak sepertinya tapi telah lelah ia, dan terlambat sadar ia bahwa ombak yang semestinya tempat kembalinya itu lupa diajaknya hingga ia tenggelam dalam kesendirian seperti sesosok hilang yang tak dirindukan beruntunglah ia karang itu senantiasa ada besar harapnya ia kan ada selama-lamanya.

Lebur dan Lepuh

biarlah yang demikian itu menghujan hingga suatu saat menyembuhkan yang lebur dan lepuh biarlah yang demikian itu menghilang sementara siapa tahu di waktu yang tepat menghidupkan yang lebur dan lepuh biarlah yang demikian itu meresapi dunianya mungkin saja tetiba ia mengembalikan diri yang lebur dan lepuh

senantiasa

ada yang senantiasa mengukir senyum; dengan cukuplah ia menjadi dirinya sendiri canda tawanya tutur jujurnya binar matanya segala lebih kurangnya ada yang setiap masa menghadirkan tawa; dengan cukuplah ia menjadi diri sejatinya tulus hatinya sigap langkahnya raut wajahnya segala tingkah lakunya ada yang selalu di sisi padahal  diri ini tak hanya diisi senyum dan tawa melainkan juga tangis rindu lelah ragu tapi ia tetap ada; mengajak diri tumbuh dan mendewasa. terima kasih. -------------------------------- untuk sahabat pertama saya di Depok; semoga saya juga bisa seperti kamu, dan semoga ini semua ada selama mungkin yang ia bisa, dan semoga itu berarti selama-lamanya .
jadi merindu yang tidak semestinya dirindu ujar matahari sambil tersenyum sebelum ia menutup mata untuk digantikan taburan bintang

seperti

seperti embun pagi ia merintik menyegarkan dedaunan yang semestinya gugur; dikembalikan bumi melalui cekaman yang kali pertama dirasakannya seperti matahari ia lantas menyinari menumbuhkan kembali daun-daun itu hingga rimbunlah ia dan menjelma menjadi pohon-pohon berbunga; semoga akan harum ia selama-lamanya seperti rintik dedaunan gugur seperti cahaya mentari bunga-bunga memanjakan mata semoga hari ini dan berikutnya demikian senantiasa --------- untuk salah satu teman terbaik yang senantiasa membuat saya membangun diri dan mengisi dunia saya dengan senyum dan canda tawa saya beruntung; terima kasih banyak semoga selalu begini adanya, ya :)

Merindu

Langit temaram; tanpa terasa waktu telah berlari pergi sejak lama namun pipit itu masih hinggap di pepohonan menanti induknya yang tak kunjung datang Pipit itu dahulu terbang tertatih-tatih jatuh bangun beberapa kali dan tiap kali jatuh induknya akan memeluknya erat membawanya kembali mengajarinya agar tidak jatuh lagi Tadi ia terbang bebas di udara untuk pertama kali, tidak perlu lagi dituntun induknya maka kicaunya pun nyaring, seakan ingin mengabari induknya bahwa kini ia sudah bisa, dan berharap bahwa itu cukup untuk membanggakannya Tapi ketika ia kembali induknya, yang binar matanya ialah semangat pipit itu alasannya merentangkan sayap setiap waktu, pergi tanpa berkicau apapun atau sekadar menggoreskan kaki-kaki mungilnya di dedaunan ranting kulit pohon; apapun untuk mengabari pipit itu Maka pipit itu pun menunggu menunggu hingga senja menyapa malam berselimut pagi tersenyum dan siang menyala; menunggu selama-lamanya. Pipit itu merindu.

sudah terlalu banyak

memang sudah terlalu banyak yang berubah, hingga mungkin jadi terlambat untuk kembali sekalipun ia ditempuh dengan berlari katanya segala sesuatu pastilah ia memiliki maksud dan arti; tapi yang kali ini maksudnya bagaimana? apa ada yang berkenan menjelaskan? mungkin diri sedang diajarkan tentang hidup dan bagaimana semestinya tetap tumbuh menghadapi setiap kejadian atau diri sedang diberitahu akan betapa pilihan itu berarti, sehingga semestinya harus dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya ada yang harus dipertahankan dan nyatanya, dalam melakukannya, memang ada yang harus dikorbankan; dan semua ini cukuplah menjadi pengingat bagi diri di masa yang akan datang.

The Cure

The cure. I thought it was the cure. Her heart whispered as she walked past the road. The wind touched her cheeks gently as it made some of the leaves fall from their trees; the condition should have made any life, any soul, be peaceful. But she was not. At all. Why? She asked. I ignored all the rules for the cure, but this is what I get? She really would like to go into tears, but she didn't have them anymore. Her heart was all afraid. Afraid of what? She didn't know. What she knew was she hoped that the cure wouldn't make her heart afraid again but it didn't happen. It started to rain, but she didn't run. She loved the rain, and that time, she needed it. She walked and walked; and she saw some children dancing in the rain. They were so happy that it made her envious. But as soon as she started being envious, she realized something. They were dancing yet still selling things to keep alive. Her heart was probably struggling to live at the moment, but at least

seperti senja

temaram dan memudar; dulu ia pikir bahagianya kini hilang perlahan-lahan; dulu ia pikir jiwanya kini seperti senja; dulu ia pikir hidupnya kini tapi lantas semua itu hanyalah ujar hatinya yang hampir saja beku, yang rasanya sempat mati karena merasa ditinggal sendiri bersyukur ia karena di saat seperti itu nyatanya ada yang senantiasa membawakannya lilin, menghangatkan hatinya jiwanya hingga dirinya tahu, boleh jadi diri terasa sepi karena hangat itu tidak ada setiap detik tapi sebenarnya yang demikian itu pun cukup untuk menghidupkannya kembali dan tidak pernah mati lagi -------------------- untuk yang rela direpotkan, yang selalu mau membantu, yang selalu mendengarkan sesibuk apapun, nasi goreng, kopi, tugas, hujan, payung , kertas, tidur ; sampai kapanpun tidak akan pernah terbalas terima kasih, ya semoga hangat dan canda tawa bersama kalian ada selama mungkin

Rindu

untuk yang merindu rumah ia ingin digenggam jemarinya ditimang-timang dirinya; dilempar ke udara untuk kemudian didekap selama-lamanya ia terbayang dicium pelipis keningnya dituntun ketika tertatih langkahnya disenyumi karena mengundang canda tawa perilakunya; dicintai karena kehadiran nya ia rindu hingga sesak hatinya dan sesak itu tumbuh ditumpuk hidup perlahan-lahan hingga dirinya terlalu lelah dan wajahnya memberontak; tersenyumlah dirinya seakan sesak itu tidak pernah ada

Ingin

jatuh lagi entah apa; jenuh, mungkin atau sekadar rindu kalau dulu jenuh pun ada yang pintunya selalu terbuka lebar untuk diceritakan untuk dipeluk selama mungkin; walau memang diri ini tidak sering melakukannya kalau dulu jenuh pun ada yang selalu menyimpan canda tawa untuk dibagi bersama dengan penuh kehangatan atau sekadar menonton layar kaca, seraya bersenda gurau bukannya kini tidak lagi menyenangkan; ada bagian-bagian baru yang mendengarkan cerita yang menyimpan canda tawa tapi tetap saja ada yang berbeda ingin diri setiap waktu, ketika menengok ke kiri di pagi hari, tidak sendiri ingin diri setiap saat, ketika butuh bercerita tidak harus berpikir dua kali, yang mana, siapa karena diri sudah tahu siapa yang dipercaya ingin diri setiap detik, ketika jatuh ada yang mengerti ada yang menenangkan hati ada yang membuat diri merasa cukup dan mengetahui ke mana harus mengadu dan berlabuh -------------------------- Is missing those who I can r

biru jingga

biru dan denting suara mengitari saya kala saya menemukan kamu begitu menenangkan dengan segala ucap dan senyum yang selayaknya embun pagi yang lembut menyirami hati jingga dan suara kereta mengelilingi saya kala saya melihat kamu begitu menjulang, ada bagi semua orang sedang saya di sini masih saja meratap; untuk apa? biru jingga dan setiap suara mengingatkan saya bahwa di segala jatuh luka rintik pastilah ada senyum yang disimpannya; dan kali ini senyum itu ialah kamu karena kamu sedemikian baik pada saya dan semua orang biru jingga dan setiap suara seakan menampar diri saya yang jadi bertanya-tanya apa yang sudah saya berikan untuk kamu dan dunia sehingga dapat berhenti sejenak dan meratap padahal apalah jatuh kali ini terjerembap pun tidak? ------------------------- kamu refers to semua yang telah ada untuk saya ; terima kasih, ya.
life goes upside down everyday; cherish them and everything is gonna be okay

hati bertanya

kadang hati bertanya apa semestinya demikian adanya; hanya senyum dan hanya tawa katanya hati terbuka tapi apa memang demikian adanya; bahkan tangis tiada pernah terlihat bahkan senyum menyembul walau hati tak sama bisiknya harus ada yang bertanggungjawab harus ada yang bergerak tanpa tangis, tanpa rintik tapi apa memang seharusnya; sepertinya sedikit saja boleh dibagi untuk bersama tapi diri tidak bisa selain melalui untaian kata yang bahkan tidak tampak maknanya

alam

batu embun tawa hujan hatinya ialah batu ia bergeming meski jatuh seperti embun; merintik sedikit demi sedikit jiwanya tetap tawa dan tawa menjaganya dari terkikis oleh hujan hingga tinggal cerita kepada alam ia tersenyum berkontemplasi pada daun yang gugur " mengapa diri tidak jatuh? apa sudah terlalu terbiasa; sungguh luar biasa." ------------------------------- Alhamdulillah wa syukurillah.

Bintang

debur ombak dan bintang-bintang menduduki langit dan bumi yang biru ini tiadalah waktu di mana mereka dapat berpangku tangan ombak berbunyi bintang berkelip dan di antaranya hanya ada bayangan semu yang membuat manusia berlari ke tengah samudera karena ingin mengejar bintang namun yang didapat hanyalah hilang jiwa jadilah ombak berdebur kadang lemah kadang kuat semata agar tiada lagi manusia yang terperosok ke dalamnya semata untuk mengejar bintang yang bahkan hanya bayangan; walau ia selalu dan selalu ingin dapat melihat bintang, meski sekadar refleksinya ...perahu bergoyang di atas ombak membuat ombak ingin berlari, mendayung menuju langit.
that the future is as if it was predictable but actually it is unknown
"Kehilangan memang memilukan. Tapi kehilangan hanya ada ketika kita sudah merasa memiliki. Bagaimana kalau kita tidak pernah merasa memiliki? Dan sebaiknya kita jangan terlalu merasa memiliki. Sebaliknya, kita malah yang harus merasa dimiliki. Oleh Sang Maha Pemilik." - Rantau 1 Muara , Ahmad Fuadi

lotus

dan kemudian, teratai itu bermekaran di tengah perairan padahal bunga-bunga lain mati pelan-pelan tidak tahan dengan cekaman yang mengitarinya; sometimes what's beautiful comes from worst situations. . . . and I've got the very best man on board, so nothing to worry, right? I only need to believe, and I do, as I always did before .

mengapa bersedih?

Desember 2015 mengapa bersedih? tanah berujar lembut pada langit setelah butiran-butiran air membelainya sedikit demi sedikit... langit pun hanya bisa menggeleng bibirnya melengkung, memaksakan senyum ujarnya dalam hati, ini bukan sedih ini rindu; rindu akanmu, yang hanya bisa aku jangkau dengan air mataku.

berapa kali lagi

"Mau berapa kali lagi saya kamu datangkan, " ia menyapaku lalu terduduk di pintu "Tidak lelahkah kamu saya datang selalu, padahal kamu dari awal sudah tahu akan bagaimana akhirnya?" senyum memenuhi wajahnya memamerkan gigi-giginya yang tiada bersisa "Sudahlah, saya sudah renta dan kamu pun tidak menginginkan segala sesuatunya menjadi seperti yang terdahulu, bukan." Aku mengulum senyum seraya mengangguk, sebelum ia melanjutkan, " Cukuplah yang dahulu saja yang kini, jangan lagi. " -------------------- for curiosity keeps leading us down new paths.
Image
"...and curiosity keeps leading us down new paths." - Meet the Robinsons I do believe this all the time, and I'll believe this even more starting now. 
sometimes I wonder, what's already in front of our eyes; why could we deny or think as if it was not even something to be considered about ada saja yang membutakan lebih dari sekedar mata; padahal ujar manusia, ialah mata yang paling kuat telinga yang paling peka; ialah kalbu yang nyatanya masih juga dapat dibutakan oleh yang seakan ada padahal sebenarnya maya.
"From failing, you learn. From success? Not so much." - Meet the Robinsons

takdir dan kekuatan bermimpi

Jadi setelah dua hari lalu, hari ini dapat pelajaran lagi. Soal takdir dan kekuatan bermimpi. Ada yang sudah bermimpi sejak lama, yang bahkan menjadi salah satu inspirasi awal saya untuk memilih mimpi saya. Usahanya pun sudah begitu luar biasa... tapi takdir membawanya bukan ke sana. Tapi saya yakin sekali memang itu yang terbaik untuknya. Ada yang sudah mendapat tempat, tapi hatinya tidak pernah di sana. Tapi saat ujian, ia berkata tidak yakin akan mendapat cita-citanya yang bahkan sudah ada lebih lama dari saya. Nyatanya, takdir menyanggupi mimpinya. Ada yang bermimpi lebih kuat dari banyak orang yang pernah saya kenal dan jauh lebih lama bermimpi dari saya. Bahkan, saya suka membaca tulisannya soal mimpinya untuk menyemangati diri bila sedang lelah berusaha. Tapi, pada saat saya meraih mimpi saya, yang kebetulan sama dengan dia, dia malah belum berhasil. Sebagian hati saya remuk bersama hasil itu, karena dia salah satu yang membuat saya bersemangat. Nyatanya hari ini takdir berp

yellow dreams 2.0

Selama ini, berniat langsung menulis ini kalau-kalau mimpi ini  tercapai. Nyatanya begitu tercapai, rasanya ada amanah luar biasa yang dipikul pundak, ya. Padahal awalnya mengira begitu semua beres hati bisa lega, bisa main sepuas hati. Yah, lega sih... tapi hati jadi bertanya-tanya, "Mampu nggak ya ngekos?", "Adaptasi sama lingkungannya nanti gimana ya?", atau "Nanti di sana kuat nggak ya?". Padahal kalau soal jauh dari keluarga, udah biasa sebenernya, alhamdulillah dibiasain dari pelatihan olimpiade. Padahal kalau soal adaptasi dengan teman-teman yang sama sekali nggak dikenal, dunia baru , dulu masuk SMA 3 juga cuma sendirian. Di OSN juga orangnya heterogen dan masih bisa kenalan. Kalau soal kuat, semoga saja. Doanya ya. Setiap masuk fase baru, rasanya emang banyak yang dikhawatirkan ya? Tapi alhamdulillah, sungguh, alhamdulillah dikasih kesempatan ini. Dikasih kesempatan meraih satu hal yang benar-benar diinginkan (sampai rasanya belum perna
"Young Murph: Why did you and mom name me after something that's bad? Cooper: Well, we didn't. Young Murph: Murphy's law? Cooper: Murphy's law doesn't mean that something bad will happen. It means that whatever can happen, will happen. And that sounded just fine to us." - Interstellar (2014)

ada kalanya

ada kalanya mimpi yang disemai sedari dulu, yang lantas disirami dan dirawat setiap hari hingga saat penentuan tiba, tidak diberi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang ada kalanya cita yang mengisi hati dan jiwa, yang lantas dirapal dalam setiap doa ditulis dalam setiap keinginan, tidak menjadi apa yang mengisi hidup kita lebih dari sekadar dalam angan ada kalanya demikian, tapi tak lantas berarti akan selalu begitu adanya; manusia berusaha berdoa sedang apa yang menanti di masa depan hanya Tuhan yang tahu yang paling baik, paling tepat bagi hamba-hamba-Nya. H-3 pengumuman SBMPTN Ya Allah, semoga mimpi kami semua memang yang terbaik dan semoga hati kami dikuatkan apapun yang menanti
"Abandoning people is not how you help them. Leaving is what hurts. Trust me." - Liz Larson, Barely Lethal

Tersisa

tidaklah langit menjelma menjadi kelabu, katamu di antara sayup-sayup adzan subuh; sendu tidaklah seperti kelambu yang memayungi pemiliknya dari apa-apa yang mengganggu dan tidaklah batu merelakan dirinya menjadi tanah liat, kataku menimpalimu dunia hanyalah untuk orang-orang yang kuat walau mengalah belum tentu lemah; yang menjadi ilustrasi diri manusia bukan untuk ditinggalkan begitu saja biarlah semua berjalan sebagaimana mestinya sedang apa yang tersisa waktu yang akan menjawabnya. ----------------- Semoga yang terbaik.

matahari

or the sun how she lightens the world during the night unseen, uncredited for she lets the moon shines and becomes the most beautiful thing in the dark, isn't it f lattering?

berkeliling

look at the stars, will you? the way they shine so brightly in some days and how they go dark in other days, aren't they beautiful?

Sekuat Baja

Dan sayalah pemimpi, yang melukiskannya pada langit-langit seakan ialah ujung tertinggi yang menyenandungkannya pada angin sore seakan ia akan menuntunnya menuju akhir yang merapalnya diam-diam pada setiap detik hidup seakan ia akan berhasil seakan karena boleh jadi bukan itu akhirnya tapi saya tidak perduli setidaknya saya pernah berada di garis terdepan menopang diri saya dengan amunisi yang memang tidak seberapa tapi juga diiringi oleh tekad sekuat baja marilah bermimpi, juga tidak gentar akan rintangan yang menyelimutinya. -------------------- to the dreams that were made during those times; selamanya ia mengudara , selama-lamanya. selamat terus bermimpi.

gugur

gugur telah lama ia dinanti, padahal apa ada yang ingin menghujan lalu, bertubrukan dengan tanah ingin berhenti saja ia tanpa menyadari memang ia tidak pernah ada ---------------- coba bacanya dibalik dari baris bawah ke atas maaf gajelas hehe
kadang masih ingin kembali; dulu mudah bagi saya lantas mengapa saya buat sulit padahal yang ada masih seperti dulu, dan mungkin memang akan selalu seperti itu semoga saja.
H-1 . Apapun hasilnya nanti, saya yakin akan rindu pada saat-saat ini. Yang sudah berhasil, mendoakan. Yang masih tahun depan, menyemangati. Dan terutama, yang masih memperjuangkan mimpi, mengamini harapan masing-masing. Fabiayyi 'aalaa irabbikumaa tukadzdzibaan . Maka sungguh nikmat Tuhanmu yang mana lagikah yang kamu dustakan? (Q. S. Ar-Rahman 55) Yaa Allah, bismillaahirrahmaanirrahiim.
H-2. Semoga cukup sekali merasakan seperti ini; semoga cukup satu kali SBMPTN memang yang terbaik. Tekadnya, H-5 sampai H-1 mau berjuang mati-matian. Tekadnya . Maunya. Jadinya kemarin malam malah nonton film, badan nggak bisa diajak kompromi. Tapi mungkin Allah memang ingin mengajak saya berpikir kembali tentang semuanya; tentang saya dan mimpi-mimpi saya, ambisi saya, cita-cita saya selama ini. Dua jam film itu saya tonton, Facing the Giants , tapi pesannya, semoga bisa saya ingat seumur hidup. "If we win, we praise Him. If we lose, we praise Him. Either way, we honor Him with our actions and our attitudes. So I'm askin' you, what are you living for? I resolve to give God everything I've got, then I'll leave the results up to Him. I want to know if you'll join me." - Coach Grant Taylor, Facing the Giants If we win, we praise Him. If we lose, we praise Him . Semangat, para pejuang tulis! Semoga yang diinginkan memang juga yang terbaik; yang kita but

tentang perjuangan

ingin berlari ujarnya suatu hari saya tidak peduli akan apa yang menanti di akhir jalan ini setidaknya saya pernah berlari setidaknya saya tidak lantas berhenti ingin bertahan ujarnya kemudian saya tidak ingin berhenti bila mungkin saja ia tinggal sehasta sejengkal atau seujung kuku ibu jari dan tiada cara bagi saya untuk mengetahuinya kecuali dengan bertahan; perjuangan ini tidakkah ia akan usai sebentar lagi sedikit lagi ingin tidak sekalipun lupa akan apa yang disenandungkan dalam setiap detak jantung tarikan napas butir-butir air mata; langkah demi langkah yang disusuri hanya untuk satu mimpi yang disimpan lima sentimeter dari kening saya ingin selalu ingat peluh dan sulit ini bilapun perjuangan ini tidak diakhiri dengan senyum yang melengkung atau tangis haru sujud syukur lega yang tiada dua; saya ingin selalu ingat bahwa setidaknya semua ini ialah apa yang dititipkan Tuhan di pundak saya agar saya menjadi lebih kuat menghadapi duni
jadi rindu dulu euforianya canda tawanya ingin cepat-cepat pengumuman nya semangat kami; semuanya lucunya, semua yang awalnya disangka sulit itu, begitu berakhir, yang dirasa untuknya hanya rindu . berarti, mimpi kali ini juga kan ya apapun hasilnya, nanti yang dirasakan bakal cuma rindu? sama masa-masa perjuangan ini masa-masa belajar harus nggak tahu waktu masa-masa dikejar target sampai lupa sama diri semangat, sebentar lagi kok P. S.: kenapa ikut deg-degan sama hasil di Palembang hari ini hahahaha goodluck, Jas, Fir, San, Dell, dan semua yang lain yang kalo disebutin nanti jadi panjang begitu segalanya berakhir yang dirasa cuma rindu, kok rindu suasananya, temen-temennya ( like how I miss you all a lot ) rindu usahanya, atau belajar sampai nggak tahu waktu juga mungkin yaa :) so whatever the result is, you all are already winners. At the very least, buat gua :)

Nyala Mimpi

mimpi-mimpi itu nyalanya seperti lilin; kadang ia seakan tidak ditakdirkan menyala, bagaimanapun manusia berusaha - mimpi seakan ingin tahu seberapa ia berharga seberapa ia diperjuangkan mimpi-mimpi itu nyalanya seperti lilin; saat ia terang benderang, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk tetap menyala di hati manusia-manusia yang dahulu memilihnya ada, sampai angin yang terlalu kencang, meredupkan asanya melenyapkan segala usaha yang dulu hidup hidup tanpa pernah mati mimpi-mimpi itu nyalanya seperti lilin; menyala atau tidak menyala meredup atau tidak meredup semuanya bergantung pada seberapa kuat manusia-manusia pemimpi itu berjuang sebagaimana seberapa besar ingin mereka untuk menyalakan kembali harap yang pernah dibisikkan setiap hari setiap menit setiap detik, bersamaan dengan tiap hirup napas dan jantung yang berdetak; seberapa mampu mereka membuat ingin itu tetap membara, sekencang apapun angin yang menerpa. jangan pernah berhenti, selalulah bermim

Saya, Gagal, Ini, dan Tuhan

Sebagaimana ujarmu dahulu, selalu ada dua cara menyikapi sesuatu yang tidak semestinya; bangkit atau tetap terpuruk, dan karenanya jangan sekali-kali terseret arus It is funny that the other path is the one I've been thinking, I've wanted more than ever since my childhood, and that I have prepared myself not to be influenced with this path for months, yet I succeeded to be okay with my own destined path, but not with that one thing , that I became influenced a lot yesterday. Tadinya bertanya, untuk apa ini ditunjukkan lagi ke saya? Saya merasa saya sudah cukup melihat dunia dengan pandangan yang lain. Bukannya menentang takdir, tapi saya hanya mencari-cari. Hikmahnya apa? Saya tadinya merasa dengan ditunjukkannya ini berkali-kali dalam waktu yang berdekatan, saya hanya akan menjadi skeptis bahkan pesimis akan dunia. Sekali lagi, bukan atas kehendak-Nya, tapi atas dunia. Iya, sayalah seorang remaja 16 tahun yang sudah berpikir hidup itu penuh kesulitan. Dulu, saya terp

ada benci yang mengakar

ada benci yang mengakar, lalu waktu sirami ia dengan kemunafikan-kemunafikan lain yang membuat benci itu membentuk ranting-ranting, cabang-cabang, hingga menjadi sebuah pohon besar yang masih saja dipupuki; membuatnya sulit ditebang apalagi mati sendiri. ada benci yang mengakar, sampai pikir seringkali merajuk meminta agar penilaian haruslah sejenak menanggalkan benci, tapi dada bersuara dan ia terdengar lebih nyata karena memang yang terlihat demikian adanya hingga benci itu terasa menusuk-nusuk saat tahu takdir tidak membawa bumi seperti seharusnya, karena memang tanah ini demikian adanya. ada benci yang mengakar, dan ia terus tumbuh, padahal apa kabar semesta yang dulu yang murni, tanpa benci, apa ia pergi karena semua gempuran kini terlalu berisik? tampaknya begitu.

dua tahun untuk seumur hidup

Kadang suka mikir sendiri, tiga tahun sepertinya mengubah orang cukup banyak ya. Yah, karena aku masih 16 tahun, menurutku tiga tahun yang paling mengubah hidup itu... fase ini. Fase transisi dari anak kecil menjadi dewasa muda. Fase ini, putih abu-abu. Fase yang dari dulu selalu ditunjukkan menyenangkan, dengan segala cerita pertemanan, percintaan juga mungkin ya, hahaha. Ya, "ditunjukkan", karena menurutku fase ini sebenarnya lebih mengenai belajar bertanggungjawab. Fase yang nyatanya aku putuskan untuk dipangkas menjadi dua tahun saja. It still changes my way of living, though . A lot. Bahkan, menurutku, kalau aku memilih tiga tahun, aku nggak akan mendapat pelajaran sebanyak ini. Yah, mungkin orang lain mendapat lebih banyak, tapi setidaknya aku masih diberi beberapa kesempatan belajar. Di fase ini, aku menyadari bahwa apa yang aku sebut bekerja keras selama ini, ternyata masih kurang keras. Aku menyadari betapa besar artinya nggak menyerah betapa besar pun beban yan

Mau Sampai Kapan

Mau sampai kapan, benalu jadi sikap sikap jadi benalu padahal di ujung lidah isinya hanya cela akan terseok-seoknya jalan masa kini. Mau sampai kapan, hujat kita timang ditimang kita hujat padahal di ucap mulut isinya hanya pinta akan hidup yang lebih baik di masa yang akan datang. Mau sampai kapan, buruk hati simpan disimpan hati buruk padahal di setiap kata isinya hanya kritisi bila ingat sesuap nasi pun kini sulit? Ajari, bukan merasa lebih Ayomi, bukan merasa tinggi Jangan putuskan harapan, yang masih memiliki cinta dan cita akan tanah ini; bila kita hanya hidup di sini tanpa peduli lagi, cinta dan cita itu apalah guna?

(Sahabatku) Lolos OSN: Selamat, Jason Wijaya!

Image
" The greatest gift of life is friendship, and I have received it. " - Hubert H. Humphrey Apa sih, yang bisa membuatku bahkan lebih cemas dibanding ketakutanku akan Ujian Nasional? Apa sih, yang bahkan membuatku jauh lebih tegang dan ingin tahu akan hasilnya dibanding saat aku sendiri yang mengalaminya setahun lalu? Hahaha, benar, aku bahkan lebih panik kali ini, tahun ini, dibanding saat diriku sendiri yang ditentukan nasibnya oleh pengumuman peserta Olimpiade Sains Nasional. Terdengar lucu, ya, tapi aku tidak sedang bercanda. Coba tebak, aku dan Jason yang mana :) ini kami saat pelatihan daerah pra-OSN SMP 2013. Jason Wijaya namanya. Kami sudah berteman, lalu kemudian bersahabat, sejak OSN SMP tahun 2013 lalu. Ditambah pelatihan daerah pra-OSN, kami bersama-sama pagi-siang-sore-malam selama dua minggu. Seingatku, dulu kami tidak begitu dekat... aku menilai dia sangat ambisius, dan akhir-akhir ini aku tahu bahwa ternyata dia pun menilaiku sama. Hahaha, bisa gi

Taylor Swift: Come Back... Be Here

You said it in a simple way, 4 AM, the second day, How strange that I don't know you at all. Stumbled through the long goodbye, One last kiss, then catch your flight, Right when I was just about to fall I told myself, "Don't get attached," But in my mind I play it back, Spinning faster than the plane that took you... And this is when the feeling sinks in, I don't wanna miss you like this, Come back... be here, come back... be here. I guess you're in New York today, I don't wanna need you this way, Come back... be here, come back... be here. The delicate beginning rush, The feeling you can know so much, Without knowing anything at all. And now that I can't put this down, If I had known what I'd known now, I never would have played so nonchalant. Taxi cabs and busy streets, That never bring you back to me, I can't help but wish you took me with you... And this is when the feeling sinks in, I don't wanna miss you like

gugur daun

ia lah dedaunan yang gugur di kala senja; yang membiarkan diri menyatu dengan semburat kuning jingga dan kilau mentari yang kian lama kian redup itu ingin ia berlari, agar dapat menemani mentari sampai peraduan tapi apa daya, peraduan itu bukan tempatnya; hingga ia hanya bisa teronggok di tanah menunggu hingga esok hari, saat mentari muncul kembali dan di kala itu, rasanya ia begitu berharap waktu dapat berhenti selama-lamanya namun takdir tidak seindah itu ditiupkannya angin, menyapa dedaunan gugur itu yang baru akan menutup mata, bermaksud terlelap hingga mentari datang menyambut pagi, kemudian membangunkannya maka angin membuatnya mengubur ingin itu dan juga segala yang telah ada dibawa dirinya pergi menuju dunia di mana mentari itu tiada lagi terlihat; dan ia hanya bisa termenung mencintai mentari sebagaimana yang dulu ia tahu, seraya berharap suatu saat nanti takdir akan membawanya kembali menuju apa yang dinantinya setiap hari.
Tuhan, betapa ia luar biasa seringkali jalan terbaik ditunjukkan-Nya, melalui cara yang tidak disangka-sangka. Bismillaahirrahmaanirrahiim. " ...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. " Al-Baqarah 2:216

XII Akselerasi 2: Awal dari Semua Mimpi dan Cerita

Image
Okay. Jadi, seharusnya Adriana saat ini belajar. Kenapa? Yah, segala ujian-ujian sudah dekat sekali; mulai dari Ujian Nasional tiga hari lagi, SBMPTN, dan ujian masuk universitas lainnya. Sungguh, rasanya semuanya sangat cepat berlalu. Memang sih, aku (dan orang tuaku) sendiri yang memutuskan untuk mempercepat masa SMA-ku menjadi hanya dua tahun... iya, masa berseragam putih abu yang kata orang menyenangkan itu, kuputuskan untuk kupangkas dengan menjadi salah satu murid akselerasi dari SMAN 3 Bandung. Aku masih ingat kali pertama aku menulis soal akselku di  sini , menjelang UAS pertamaku. Lalu, saat pembagian rapot semester pertama yang kebetulan berbarengan dengan ulang tahunku ... kejutan dari teman-teman terbaikku, Aqua Gelas a.k.a. Akselerasi Dua Generasi 13 ( makasih loh, sayang-sayangku! Tons of loveee <3 ). Suka dukaku menjadi peserta OSN (di sini , sini , sini , dan sini , banyak ya hehehe) dan Pelatnas sekaligus murid akselerasi... rasanya semuanya baru k

a reminder to self

Udah berapa hari lagi, Ry? Empat. Seberapa siap? Insyaallah. Tapi kok hasil TO minggu kemarinnya jelek? Kemaren memang kemarin belum bisa pas ngerjainnya. Belajar satu minggu ini memangnya ngebuat kamu bisa ? Berdoa saja. Kalau nanti nggak bisa, gimana? "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Al Baqarah 2:216) ---------------- Ya Allah, mudahkanlah segala sesuatu yang akan menghadapi kami di masa depan nanti. Karena seburuk apapun itu, Adriana, semuanya, kita pasti bisa menghadapinya. Kenapa? Soalnya Allah percaya kita bisa, makanya Dia berikan ujian itu buat kita. Ya nggak? Soalnya Allah tau yang terbaik buat kita. Yaa Allah, jangan biarkan kami lupa tentang ini walau sebentar saja. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Yang terbaik, semuanya, aamiin.

Bermimpi

"Kamu tahu, saya seorang pemimpi," Aku berkata sambil menghirup latte -ku sedikit demi sedikit. Dipandangnya aku dengan senyum, "Tentu saja saya tahu, kamu sering sekali membicarakannya." "Dulu saya sempat benci bermimpi, benci sekali," aku terdiam sebentar, "saya dulu sempat berpikir mimpi hanya membawa saya menuju kekecewaan, dan saya benci untuk menjadi terpuruk; walau nyatanya yang terjadi memang begitu ." "Lalu, apa yang membuat kamu kembali bermimpi?" "Bagaimana menurut kamu?" "Saya melihat mimpi sebagai kekuatan hidup, pegangan saya kalau sedang jatuh." "Saya pun menganggap mimpi memiliki kekuatan semagis itu. Dulu saya kira dengan saya berhenti bermimpi, segala keterpurukan saya akan berakhir." "Nyatanya?" Ia bertanya, prihatin. "Nyatanya keterpurukan malah semakin mendatangi saya; rasanya keterpurukan itu selalu melihat saya dari balik jendela, menunggu di bawah tempat tidur

yellow dreams

Takut. Huft. Rasanya, dua tahun lalu itu cepet banget ya. Rasanya nggak kerasa banget ya, perasaan baru kemaren ngehadepin empat paket soal yang menentukan bakal SMA di mana itu. Perasaan baru kemaren, ujian Bahasa Indonesianya telat karena ada soal bersampul dan tidak bersampul . Saat pertama masuk akselerasi, aku nggak pernah mikir semuanya bakal secepet ini. Saat itu aku cuma ngeliat akang-teteh aksel, mereka yang sebentar lagi UN, mau ikut seleksi masuk perguruan tinggi, minta doanya buat menggapai mimpi masuk ke jurusan keinginan masing-masing. Kemudian, guru kami, yang kebetulan ada di kelas saat mereka meminta doa, berkata begini, "Mereka semua ranking angkatannya bagus loh, tahun depan kalian juga begini ya." Tahun depan . Dulu aku selalu ngerasa satu tahun adalah waktu yang sangaat lama, tapi nyatanya... nggak. Sekarang bahkan aku udah finalisasi undangan, yah, pilihan paling nyari mati yang cuma bakal bikin orang bilang, "Semangat ujian tulisnya ya." Y

a bit flashback

Kalau lagi kayak gini, aku jadi suka ingat dulu. Iya, dulu. Bulan-bulan sekarang setaun yang lalu, aku lagi... lagi berjuang menggapai mimpi mungkin ya? Yang dulunya nggak aku yakini sama sekali bakal aku capai. Yang dulunya aku pasrahkan saja, karena merasa (dan memang sangat) kurang siap dibanding yang lain. Mimpi apa? Olimpiade Sains Nasional . Medali. Medali pertamaku . Saat ini, aku lagi sering diceritakan teman-temanku soal apa yang mereka rasa saat OSN tingkat provinsi semakin dekat. Duh, serius, rasanya jadi rindu sekali. Dulu aku juga harap harap cemas, seperti mereka, tapi terlepas dari semua itu, ada euforia yang luar biasa. Mengapa? Sederhana saja, itu mimpiku . Mimpiku adalah tersenyum lebar, di atas panggung penanugerahan medali sana, dengan medali tergantung di leherku. Lalu aku akan memeluk teman-temanku yang juga berhasil, tersenyum bersama-sama, membicarakan segala perjuangan, peluh, dan mungkin tangis yang kami berikan untuk itu. Mimpiku adalah bersujud syukur ket

selamat pagi

"Selamat pagi, apa kabarmu hari ini?" Cemara menyapa tanah wajahnya penuh senyum; tanah ialah tempatnya berpijak, tinggal, menggantungkan diri . "Selamat pagi, hari ini tampaknya akan cerah, bukan?" Cemara berkata dengan riang, seraya menggugurkan sebagian daunnya; agar sebagian dirinya bersatu dengan tanah, selama-lamanya. "Selamat pagi, semoga hari ini menyenangkan." Cemara berujar, sambil berbisik dalam hati, bagiku pasti begitu kalau bersama kamu, selalu.

surat kecil dalam botol kaca

dan aku selayaknya surat kecil dalam botol kaca; ia yang terombang-ambing menanti takdir membawanya berhenti walau entah apa yang menanti; apa ia akan disimpan, atau dibiarkan terombang-ambing kembali hingga air mengisi seluruh permukaannya dan menyatukannya dengan laut lepas? ia tidak tahu, tapi satu yang ia yakini, itulah yang terbaik. ------------ jaket kuning? kota batik? satu tahun lagi? :)

Pukul Sebelas

pukul sebelas malam sudah pekat semua sunyi senyap temaram satu yang bersisa pukul sebelas dan ia masih tidak dapat terlelap; dalam gelap ia berbisik pada rembulan yang tampaknya tidak berniat mendengarnya karena semakin ia berkata, semakin temaram itu padam pukul sebelas dan ia masih dengan menggebu-gebu bercerita seakan tidak merasa tidak didengar padahal ia tahu, sangat tahu, ia hanya tidak ingin sama sekali tidak ingin berhenti berharap. ialah pungguk, yang tidak pernah lelah merindu. ( dan akulah pemimpi, yang berharap mencapai tinggi ) ------------------------------ Siap?

nekat, memangnya siap?

Ada yang setia berlari, ada pula yang berpaling; namun orang-orang itu semua memandangnya bingung bertanya, "Konsekuensinya berat. Memangnya kamu siap?" Mimpi. Aku selalu menulis soal mimpi di sini. Kalau dulu, isinya olimpiade dan olimpiade lagi. Pewarna hidupku empat tahun terakhir ini. Pembuka mataku akan apa yang benar-benar aku cintai sepenuh hati; kata orang, kalau kita memang cinta dengan suatu pekerjaan, setiap hari akan terasa seperti liburan, bukan? Iya, aku jatuh cinta sama biologi. Pasti orang langsung terbayang begini: aku mau jadi dokter praktek yang mengabdi. Sejujurnya, ini kegalauan terbesarku selama ini. Aku dan praktek terdengar nggak sejalan aja di telingaku. Bukan passion , kalau kata orang. Passion -ku? ... ... Jadi ilmuwan . Hahaha. ... ... Serius. Tapi maunya jadi ilmuwan yang hasil penelitiannya diaplikasikan ke manusia. Kalau kata temanku saat menyemangatiku, "Wah, ditunggu obat kankernya ya." Aku nggak bisa menahan senyumk

muara

Awan ia merintik. langit ia menghujan; menanti hujan juga rintik bermuara kembali. jangan pergi selalulah di sini.
atau bagaimana dengan mimpi dan cerita yang kita simpan dalam pilar penyangga langit, di tengah gelak tawaku dan hangat senyummu; apa ia dapat mengarungi balon-balon udara itu selalu walau dulu batasku denganmu sebatas sofa merah dan kini ia menjelma menjadi senyum yang tidak senyata itu? untuk semua senyum yang menyenangkan itu, terima kasih ya :)

Kalau Api Boleh Bertanya

Mengapa sulit? ujar butir-butir air pada si jago merah yang tanpa ampun melahap rumah-rumah penduduk tak berdosa itu Mengapa sulit untukmu berhenti menyakiti? Mengapa sakit? tanya api pada tetes-tetes hujan yang bagai oasis bagi para ibu, bapak, anak-anak yang kesemuanya ingin meraung menyaksikan tempatnya kini bagai debu yang menjadi mainan angin di kala ia bosan Mengapa sakit rasanya harus tiada dengan cara begini? Lambat laun, api pun pergi; semua orang bersorak, tanpa mengetahui bahwa api meringis api menangis walau tangisnya seakan hanya sedikit karena tertutup rintik. Mengapa hujan selalu dinanti; tapi kehadiran ku selalu dicaci? Api berbisik lembut, sebelum ia beranjak, untuk menutup mata dan tidur selamanya. ------------------------------------- Kalau kata peribahasa, " Don't judge a book by its cover. " :)

Langit dan Awan

untuk afi. "Kali ini, kamu jadi langit ya!" Lelaki kecil itu berteriak dengan riang pada temannya, gadis kecil yang berlarian mengitari padang rumput, di antara jemarinya ada layang-layang yang seakan tidak pernah lelah mengangkasa. "Loh, aku kira aku bakal jadi awan," gadis itu tersenyum, lalu mengejar temannya itu, meraih tangannya, menggenggamnya lekat-lekat. "Selama ini, aku biasanya jadi awan kan?" Laki-laki kecil terkekeh, menunjukkan gigi-giginya yang bolong, "Aku bosan jadi langit terus, habis di akhir cerita, kamu pasti pergi, soalnya awan selalu jadi hujan." Gadis kecil lalu merengut, "Jadi, sekarang gantian jadi aku yang ditinggal kamu?" Tertawalah laki-laki kecil itu, "Tidak, kalau aku yang jadi awan, aku akan ubah jalan ceritanya; awan tidak akan pernah menghujan, jadi dia akan bersama langit selamanya!" "Loh, tidak bisa begitu dong, Kamu ini ada