XII Akselerasi 2: Awal dari Semua Mimpi dan Cerita

Okay.

Jadi, seharusnya Adriana saat ini belajar. Kenapa? Yah, segala ujian-ujian sudah dekat sekali; mulai dari Ujian Nasional tiga hari lagi, SBMPTN, dan ujian masuk universitas lainnya.

Sungguh, rasanya semuanya sangat cepat berlalu.

Memang sih, aku (dan orang tuaku) sendiri yang memutuskan untuk mempercepat masa SMA-ku menjadi hanya dua tahun... iya, masa berseragam putih abu yang kata orang menyenangkan itu, kuputuskan untuk kupangkas dengan menjadi salah satu murid akselerasi dari SMAN 3 Bandung.

Aku masih ingat kali pertama aku menulis soal akselku di sini, menjelang UAS pertamaku. Lalu, saat pembagian rapot semester pertama yang kebetulan berbarengan dengan ulang tahunku... kejutan dari teman-teman terbaikku, Aqua Gelas a.k.a. Akselerasi Dua Generasi 13 (makasih loh, sayang-sayangku! Tons of loveee <3). Suka dukaku menjadi peserta OSN (di sini, sini, sini, dan sini, banyak ya hehehe) dan Pelatnas sekaligus murid akselerasi... rasanya semuanya baru kemarin.

Masih kuingat pula bagaimana orang-orang di sekitarku bertanya soal keputusanku masuk akselerasi, rata-rata intinya "Nggak sayang apa, kehilangan satu tahun SMA yang seharusnya penuh pengalaman?". Dulu, awal masuk akselerasi, aku dengan bersemangat menyatakan tidak. Seiring waktu dan beban yang bertambah, aku dan kawan-kawanku sering mengeluhkan keputusan kami itu.
Tapi saat ini, detik ini, aku jadi semakin mengerti; aku tidak kehilangan apapun dengan mengikuti akselerasi. Yah, oke, aku mungkin kehilangan beberapa hal. Tapi aku juga mendapatkan banyak hal yang tidak akan ingin aku tukar dengan apapun. Aku mendapat pengalaman untuk terus berusaha mengembangkan diri tidak hanya soal sekolah saja, sekalipun aku berada di bawah tekanan setiap saat. Aku juga belajar untuk membagi waktu sebaik yang aku bisa untuk mengejar segala ketertinggalan dari kakak-kakak kelasku yang bersekolah selama 3 tahun.

Tapi, yang terpenting buatku bukan itu.

20/22 X Akselerasi 2 (masih bocah sekali yaa)  plus
Bu Wiwin, wali kelas kami, dan Tamyka, siswa
pertukaran pelajar dari Australia. Beruntungnya jadi anak
kelasku, kami sering berkesempatan berkenalan dengan siswa
 pertukaran pelajar/studi banding dari luar negeri berkat 
wali kelas kami. Terima kasih banyak, Ibu! :)
Hal terbaik yang pernah aku dapatkan sebagai siswa akselerasi adalah berkesempatan untuk sekelas dengan teman-teman terbaikku, kelas Akselerasi 2, yang selalu bahu-membahu mendukung satu sama lain baik dalam suka maupun duka, saling menyemangati di kala sulit, mengerti satu sama lain walau mungkin kami semua memiliki banyak perbedaan. Kami berdua puluh dua, seringkali disebut orang-orang kelas akselerasi yang tidak biasanya... menurutku, kelasku ini adalah kelas terunik yang pernah aku tahu. Kelas terbaik yang pernah aku kenal.

Kelas terluar biasa yang pernah aku tinggali.

Rasanya baru kemarin, aku resmi menjadi siswa kelas ini; kelas Aksel 2 pertama di SMA 3 dan kemungkinan satu-satunya, kelas aksel pertama yang ruang kelasnya fleksibel dan kemungkinan satu-satunya... apa lagi? :)

Kelas Aksel 2 adalah kelas pertama yang membuatku belajar sebegitu banyak dalam waktu sebegitu singkat; belajar kuat, belajar menyayangi sebegitu besar satu sama lain, belajar menghargai perbedaan... belajar bersatu, karena sampai kapanpun Akselerasi 2 itu 22 orang, walau yang satu sudah lulus ujian dunia (kami rindu, Cha!) dan yang satu akan menyusul kami tahun depan. Di kelas ini, aku belajar untuk bertahan sesulit apapun keadaannya.

Belajar kehidupan.

21/22 XI Akselerasi 2. To be best friends means to remember forever,
no matter what happened. 
Cha, kita rindu, kita sayang kamu selalu.
Untuk kelasku tersayang, semangat selalu! Perjuangannya sedikit lagi, tinggal beberapa bulan lagi. Rasanya... nggak terbayang ya, bakal berpisah dari kalian. Tapi, aku percaya, perpisahan yang sebentar lagi ini, akan membawa kita semua menuju kehidupan baru, dan insyaallah itu akan membawa kesuksesan bagi kita semua, sehingga nantinya pada saat kita bertemu lagi, yang ada di wajah kita adalah senyum dan canda tawa. Perpisahan untuk sesuatu yang lebih baik, kenapa nggak? :)

Semoga kita semua masuk jurusan yang diinginkan ya. Semoga beberapa tahun dari sekarang, kita udah bakal jadi dokter, dokter gigi, insinyur, programmer, apoteker, psikolog, akuntan, arsitek... udah kesebut semua kan ya? Intinya, semoga kita semua sukses selalu, sukses bareng-bareng. Aamiin, aamiin, aamiin Ya Rabbal aalamiin.

Bermimpi bersama kalian sungguh merupakan salah satu anugerah terbaik dalam hidupku.

Jadi, ayo kita terus bermimpi bersama-sama. Jangan pernah berhenti, sesulit apapun rintangannya. Satu yang aku tahu, selama aku bareng kalian, semua rintangan itu... terasa jauh lebih mudah.

Ya Allah, bismillaahirrahmaanirrahiim.

3. 2. 1. The game is on! Walau susunannya beda ya di foto kedua hahaha :)

Comments

Popular posts from this blog

Favourite Scenes in Meet the Robinsons!

20 Tips Bermain Ameba Pigg

Pigg, Apaan Tuh?