Posts

Showing posts from June, 2014

...aku rindu

Aku merindumu Saat dirimu datang, tiada satupun hariku yang terisi dengan sepi tiada satupun siangku terasa sia-sia sebagaimana tiada satupun malamku terasa tanpa makna Aku merindu akanmu Saat dirimu datang, semua bagian dari diriku bersuka cita tanganku kutepuk dengan keras kakiku melangkah begitu cepat mulutku bersorak gembira dan perasaanku seakan ingin membuncah ke luar Aku merindu akan dirimu Dan hari ini, aku diberikan satu kesempatan lagi untuk merasakan kehadiranmu Aku telah memasukimu dengan ragaku Seluruh pikiran dan jiwaku Dan juga cinta dan perasaanku. Dan maka aku memohon pada Tuhanku, Allah SWT. Semoga aku termasuk hamba-hamba-Nya yang dapat mendapat manfaat darimu, mendapat pelajaran darimu, mendapat banyak hikmah selama engkau masih di sini, sehingga setelah engkau pergi, aku dapat menjadi lebih baik lagi. Aamiin. Selamat datang, Ramadhan keenambelasku.

Sepuluh Tahun Lalu

Teruntuk adik-adikku. Aku sedang membereskan kamarku saat aku melihat foto itu. Fotoku dan adik-adikku yang perempuan semua. Hari itu senja, kami sedang berlari-lari di pantai seusai puas membuat istana pasir dan mengubur satu sama lain; hal yang selalu kami lakukan tiap kali berlibur ke pantai seperti itu. Tekstur pasir yang lembut membuat kami lupa waktu. Ayah dan Ibu pun memanggil-manggil kami untuk segera pulang, namun seperti anak-anak lain, kami membangkang dan malah berlari sejauh mungkin dari mereka. Saat itulah Ayah dengan kamera di tangannya memfoto kami. Aku ingat sekali, saat itu adikku yang pertama baru saja berulang tahun yang keenam. Aku lebih tua 3 tahun darinya, dan Tata, si bungsu, berusia 4 tahun. Itu sepuluh tahun yang lalu. Tanpa sadar, air mataku menetes sedikit demi sedikit. Hari ini aku akan pergi dari rumah. Menuntut ilmu menuju negeri yang jauh. Siapa sangka, sepuluh tahun akan terasa begitu cepat? Rasanya dulu aku masih anak kecil yang tertawa-tawa saat

Braga

Aku berjalan dalam kesendirianku Menyusuri saksi bisu kemerdekaan negaraku Yang layaknya proyektor masa lalu, tidak pernah hilang darinya sisa-sisa kejayaan penjajah Aku berjalan dalam kesendirianku Di sisi kiriku, para penjaja kreasi yang mereka kerjakan berdasarkan alam bawah sadar setiap manusia; imajinasi yang mereka kerjakan dengan mencelupkan mimpi mereka dalam cat-cat warna-warni menjadi lukisan yang rapi, yang cantik, yang bernilai tinggi Aku berjalan dalam kesendirianku Di sisi lain dari ragaku, adalah para veteran Yang begitu mencintai masa dulu, hingga tetap mengabdikan hidupnya di sana Bayang-bayang semangat masa mudanya dapat aku rasakan dengan jelas dalam buku-buku yang ia jajakan di toko tuanya dalam kartu pos-kartu pos bergambar kota yang begitu ia banggakan dalam senyumnya yang tipis saat berterima kasih karena pelanggan sudah datang dalam sinar matanya yang tidak pernah redup walau sebentar Aku berjalan dalam kesendirianku Di sebuah tempat di kotaku

Wilujeng Tepang Taun, Aufa!

İyi ki doğdun Aufa~ İyi ki doğdun Aufa~ İyi ki doğdun, iyi ki doğdun Mutlu yıllar sana~~~ 16 Juni! Happy birthdaaaay bestfriend dari Acehku{{{}}} semoga makin-makin, makin cantik (banget!), makin baik, makin pinter, makin shalehah, makin dewasa, makin-makin deh pokoknya. Makin sayang sama aku juga ya :p semoga diterima di SMA yang diinginkan dan dimudahkan jalannya untuk mencapai keinginan lainnya. Makin bagus ya gambarnya. Kapan-kapan gambarin aku lagi dong! Inget suratmu yang kamu titip ke Farah nggak? Itu kan ada gambarnya ya, nah gambarnya tuh aku tunjukin ke temenku terus mereka bilang "Wah bagus banget". Apalagi yang tulisan Aufanya. Sering cerita lagi sama aku dong... udah lama nggak cerita nih :( aku kangen dicerewetin kamu :( yayaya? Tapi ya jangan kayak camp dulu, ceritanya film hantu mulu hahaha. Maaf yaa baru ngucapin sekarang. Sebenernya aku udah inget dari pagi (aku nulis ini pagi-pagi malah), cuma aku mau jadi yang terakhir hehehe. Soalnya terakhir itu s

Nasionalisme

Aku mencintai negara ini Siapalah yang tidak akan bangga, memiliki tumpah darah berjulukan tanah surga? Batang pohon yang tidak diurus saja bisa tumbuh di sini Hanya di sini Di bumi pertiwi ini Aku mencintai negara ini Meskipun para pemimpin kadang tak adil Dan KKN sudah menjadi makanan sehari-hari Dan yang jujur dianggap buruk Yang salah dianggap setia kawan Aku mencintai negara ini Tak peduli penduduk di sini hanya bertitel panjang Berjabatan tinggi Namun pada kenyataannya, hanya mementingkan diri sendiri Rasa nasionalisme sudah terpatri dalam diriku sejak aku masih janin Di dalam tubuhku, mengalir darah bangsa ini Bangsa yang kaya, namun miskin karena keserakahan beberapa orang Bangsa yang melimpah rezekinya, namun tidak memanfaatkannya dengan baik Bangsa yang mendewakan keberhasilan tanpa peduli apakah caranya itu sesuai dengan nurani Aku mencintai bangsa ini, sejak lahir, saat ini, dan aku berjanji akan terus mencintainya sampai ragaku tak bersisa lagi. Dan a

14 Juni

14 Juni adalah hari yang begitu ditunggu-tunggu tiap siswa berseragam putih biru Ya, kami menunggu nasib kami Apakah usaha kami 3 tahun baik di mata pemerintah Atau begitu buruk sehingga kami harus mengulang kembali Kami menunggu nasib kami Apakah usaha kami 3 tahun sudah cukup untuk memuaskan keinginan pemerintah Keinginan mereka menyamaratakan kemampuan kami semua Dalam satu standar kompetensi lulusan Yang ditafsirkan menjadi 20 paket soal berbeda Yang kami tidak tahu apakah tingkat kesulitannya rata untuk setiap butirnya Kami menunggu nasib kami Apakah usaha kami selama 3 tahun dinilai pantas untuk mendapat SMA terbaik Karena di sini, di negeri yang begitu kami cintai ini Untuk mendapat pendidikan yang layak, NEM tinggi adalah harga mati Kami menunggu nasib kami Apakah usaha kami berdaya saing tinggi Setinggi harapan kedua orang tua kami Harapan keluarga kami Harapan guru-guru kami Harapan kami sendiri, sebagai manusia-manusia yang bermimpi setinggi langit Apaka