Posts

Showing posts from December, 2014
...tapi aku percaya, Allah selalu tahu yang terbaik bagi makhluk-Nya. Aku tahu, dan aku yakin akan itu.

redup (bukan berarti padam)

Sayup-sayup disembunyikan di antara hujan dan adzan; orkestra yang menjelma menjadi titik balik seorang manusia yang tempatnya duduk terhalang tirai kuning. Sebutir demi sebutir air membasahi pipi, membuat parasnya awut-awutan, namun dia tidak peduli, sungguh, tidak peduli karena yang terpenting untuknya, apa yang dia petikan selama ini terbebas sudah; mengalir bersama barisan panjang air mata. Sinar lampu yang temaram menidurkannya dalam bunga-bunga yang tumpah ruah; seperti mengerti perasaan hatinya seperti... membimbingnya. Telah kembali dia dari tidurnya yang panjang, dari jarum panjang penanda jam yang berputar terus sampai kelelahan namun tidak membuatnya menapakkan kakinya menuju apa yang dulu disimpannya matang-matang, dekat sekali di depan keningnya agar dia tidak pernah lupa untuk segera menggapainya. Telah kembali dia dari hibernasinya, dari tanah yang menahan beban sampai habis kekuatannya namun tidak membuatnya tergerak untuk melangkah menuju apa yang dulu dipikirkannya se

Mimpi

Adriana kecil tersenyum saat menyerahkan tugasnya. Dia teringat bagaimana guru yang mengajar mata pelajaran IPS memberikan tugas kliping untuk kelasnya. Dia pun mengerjakannya, bukan berbentuk kliping dari koran, melainkan sebuah artikel yang ayahnya cetak dari internet. Saat itu dia bangga sekali. Dia membayangkan bagaimana gurunya akan berlari dan memberikan beasiswa untuknya karena itu. Hal yang lucu, memang, namun cukup wajar mengingat dirinya yang baru kelas 2 SD. Apalagi dia berusia paling kecil di antara yang lain. Aku sedang berusaha bangkit dari keterpurukanku atas kegagalanku saat mengingatnya. Kegagalan? Yah, aku punya cita-cita. Cita-cita yang berkobar begitu terang, apalagi saat dia sudah begitu dekat, sudah di depan mata. Namun dia, medali itu, memang bukan takdirku. Aku pun tersenyum. Ya, tersenyum. Untuk pertama kalinya setelah menangis, menangis, menangis, dan menangis lagi, aku benar-benar tersenyum. Aku harap, teman-temanku yang juga belum berhasil juga telah menemuk
...dalam sebuah musik, aku kembali  menuju masa laluku. Setiap melodi yang kudengar darinya, mengingatkanku akan apa yang aku lakukan dulu; ya, untuk mencapai apa yang aku cita-citakan kala itu. Setiap alunan yang kuresapi dalam-dalam, mengembalikanku pada semangat yang dulu begitu membara; ya, untuk menghidupkan harapan yang dulunya terasa tak mungkin, namun tidak pernah mati. Setiap nada yang menenangkan hati, membuatku percaya, dengan segenap usahaku, doa yang kuselipkan setiap waktu... bila memang mimpi itu takdirku, suatu hari nanti, ya, suatu hari nanti, aku pasti mencapainya. Dan siapa yang tahu, satu tahun kemudian aku benar-benar berdiri di atasnya. Dengan senyumku yang mengembang, dengan teriakan bahagiaku, dengan tangis pertanda haru. hari ini, izinkan aku memulai pencarianku lagi. karena usaha itu selalu terlihat manis. Bismillaah, Ya Allah, bismillaahirrahmaanirrahiim.
i'm feeling blue, as blue as it could be, but as far as I know, blue is a great colour. so why, why blue in feeling is the one that totally ruins everything? i'm feeling blue, as blue as it could be, but as far as I know, people love the colour blue. so why, why blue in feeling is the one I hate so much?

Tumbuh

kunaiki tangga menuju rumah pohon bersembunyi dibaliknya dengan tertawa-tawa, membuatmu mencariku kulipat kertas-kertas menjadi ratusan bahkan ribuan origami dengan begitu teliti, membuatmu terkagum untuk kemudian tersenyum lebar saat membawanya berlari denganmu aku ingin tumbuh bersamamu aku ingin melihatmu berkembang dari anak kecil yang menyukai permainan sampai dewasa nanti, saat dirimu menjadi tumpuan banyak orang aku ingin tumbuh bersamamu aku ingin selalu berada di sampingmu apapun yang terjadi agar saat senang nanti, kamu memiliki tempat bercerita dan pada waktunya sedih, kamu punya seseorang yang akan membimbingmu untuk bangkit kembali aku ingin tumbuh bersamamu aku ingin menyaksikan bagaimana senyum di wajahmu itu semakin terlihat bahagia setiap harinya aku ingin tumbuh bersamamu.

benci

aku benci akan detoksifikasi peroksida-peroksida itu sudah keburu menabrakkan diri pada setiap partikel tubuhku dikeluarkannya dirinya dari kantung bermembran itu menyatukan diri dengan sekitar memohon dengan manis untuk berkenalan memicu apoptosis di sekujur badanku aku benci akan friksi sebelum aku sempat mengkalkulasi dengan koefisien yang kuhapal di luar kepala ia sudah mengaburkan dirinya; membuatku kembali jatuh ke dalam lubang yang sama aku benci akan pertidaksamaan karena hanya ialah yang dapat diperkirakan nilainya kisarannya sedang ketidaksamaanku dengan manusia-manusia di depanku di kanan atau kiriku di bagian yang tidak bisa dijangkau mataku tetap menjadi kode-kode yang tidak pernah bisa dipecahkan aku benci sungguh, aku benci edisi budak tilu lagi galau mau ulangan (maksud benci di sini bukan benci pelajarannya) detoksifikasi: pengeluaran racun dari tubuh peroksida: zat yang memiliki oksigen berlebih dari biasanya, misal hidrogen peroksida (H2O2). Pada sel hewan merupakan

Supernova

biarkan aku berlari dari semesta menuju konstelasi yang menembus batas pikiran manusia galaksi-galaksi imajiner, dengan bintang pijar yang bertaburan biarkan aku berpaling dari semesta menuju supernova; hingga aku tinggalah buih yang merayap debu yang berterbangan, untuk kemudian berkumpul dalam putaran, dan menjadi teman hidup bagi planet-planet yang tak pernah tidak ditemani kesepian biarkanlah aku pergi tanpa berucap karena aku akan memberikanmu tanda mata paling istimewa ia akan melarutkan seluruh energimu, pikiranmu, jiwamu menelannya bulat-bulat dalam kekuatan magis yang tiada terlihat ia akan menguraikan mimpi-mimpimu, sebelum kamu sempat berkata bahkan satu alfabet menjemputnya untuk menjadikannya doktrin; membutakanmu dengan fenomena pemanja mata; pelangi aurora bintang jatuh sampai kamu kehilangan keseimbanganmu dan terperangkap di dalamnya biarkan aku menjadi supernova dan kita akan bersatu dalam suatu masa di mana kamu di mana aku tinggalah partikel, awal dari terbentuknya

kangen.

Kasih tau aku caranya nginget kenangan paling indah tanpa kepengen balik lagi ke sana. Kasih tau aku caranya nginget kenangan paling luar biasa tanpa berandai-andai untuk balik ke keadaan yang sama. ...karena kenangan emang susah dilupain, apalagi yang sarat makna dan cerita. Iya ga? Aku selalu, selalu, selalu pengen balik ke camp olim-nya Pasiad. Mulai dari temennya, suasana belajarnya, gurunya, selai cokelat khas KB yang enak banget, sampe bahkan pelajarannya yang udah nggak ngerti lagi deh kok ada yang ngerti:( Aku kangen. Asli kangen banget. Suasananya tuh beda... beda banget. Dan oh iya di situ aku ngerasain banget, betapa yang pinter tetep rendah hati dan mau berteman sama yang nggak ngerti apapun (baca: aku). Aku yang ga bisa apapun, aku yang yaaah hanya bersandar sama faktor lucky (camp olim adalah saat capcipcup dan "ini kali ya" sudah biasa, buatku)... tetep aja, tetep aja semuanya tuh pada main sama aku. Aku yang sama sekali nggak rajin sendiri, yang main game mulu

Denting

i stirahat pertama, adalah saat di mana denting lah senandung penyemangat jiwa kebutuhan perut menjadi tiang hidup utama bagi para tua yang semangatnya tetap muda yang membawa manusia-manusia dengan celotehan riang atau langkah yang tertatih atau tangis yang tetap manis; manusia-manusia harapan masa depan bagi manusia-manusia itu - anak-anak kecil itu segalanya adalah permainan demikian pula bagi mereka yang menggantungkan nasib pada denting-denting itu, segalanya adalah permainan; permainan hidup di mana mereka menyimpan harapan untuk hidup layak makan enak dan terutama, untuk mencetak anak-anak yang cerdas, tempat mereka di kemudian hari bisa  menggantungkan hidupnya anak-anak itu berlari dan manusia-manusia lainnya; orang tua mereka menatap dengan bahagia obrolan pun menghangat, selayaknya kopi dan sup yang mengebul seakan bermaksud menggoda dan dari obrolan itu dapat terdengar dan dari tatap mata mereka dapat terlihat, bahwa dalam hati mereka harapan agar buah hati mereka selalu be