Posts

Showing posts from September, 2015

Bangunlah, Bangun

Bangunlah, bangun Bukankah kamu dapat mendengar kami, yang rintik-rintiknya mengaliri pipi Sebagaimana kami masih dapat mendengar tawa riangmu celetukanmu... Suaramu, kami rindu suaramu Bangunlah, bangun Tidakkah kamu dapat merasakan kehadiran kami? Kami selalu ada di sisimu untukmu sebagaimana dulu kamulah yang berlaku seperti itu; kami tidak siap kehilangan senyummu, dengan matamu yang menyipit itu atau pipimu yang memerah jelas saat kamu lelah setelah banyak bergerak Ekspresimu, kami rindu ekspresimu Bangunlah, bangun Kami percaya kamu kuat terima kasih telah bertahan hari-hari ini maafkan kami masih memintamu di saat kami sudah meminta begitu banyak maafkan kami karena setelah semua itu, kami belum memberi banyak Kembalilah, akan kami balas segala kebaikanmu Bangunlah, bangun Kami rindu akanmu Kami sayang padamu. Untuk cha, kita semua percaya kamu bisa

Mendung

Langit mendung dan aku hanya bisa termenung menunggunya terhapus butiran hujan yang cepat atau lambat akan jatuh sementara aku terdiam di sini tersenyum aku harus tersenyum aku hanya bisa tersenyum. Hujan turun dan aku hanya bisa berteduh langit tidak ingin sebagian dirinya yang jatuh membasahiku tapi percayalah aku juga diam-diam melebur; langit menangis, dan begitu pula aku sekalipun aku memang tidak paham banyak. Tapi, aku  harus tetap tersenyum karena aku hanya bisa tersenyum. Awan kembali putih salju, dan mentari ditunjukkan langit untukku seakan semuanya sama, seakan ia ingin aku ingat, aku tidak dilupakannya. dan aku tersenyum; hanya bisa tersenyum. Ad