Posts

Showing posts from February, 2014

Hujan

Aku melamunkan masa lalu lagi. Habisnya, mau bagaimana lagi, sudah setahun sejak terakhir aku berada di sini; gunung dengan edelweiss yang hanya dapat aku lihat samar-samar karena lokasinya jauh dari tempatku berdiri saat ini. Aku baru akan beranjak dari tempatku duduk saat awan menangis dan menurunkan hujannya. Malesin banget sih, aku kan nggak bawa payung! Aku pun sibuk memarahi awan-awan karena sepatu kesukaanku ia buat rusak dengan hujannya. Tapi tunggu... Sebentar... Aku baru ingat hujan dan setahun yang lalu itu berhubungan. Dan mereka juga berhubungan dengan apa yang sedang aku lamunkan sedari tadi. Setahun lalu aku sedang hilang arah; malah melakukan hal yang bisa dibilang membuatku tidak fokus menggapai mimpiku. Aku menyadari itu, tapi tidak bisa berbuat apapun karena aku pun tidak mengerti mengapa semuanya jadi begitu. Dulunya hal itu membangunkanku dari kemalasanku berusaha. Aku pun datang ke tempat ini. Semilir anginnya menenangkan sekali! Saat itu aku segera duduk d

Ayolah, butterfly

Ayolah, butterfly Jangan jadi kepompong terus Aku ingin mengenalmu lebih dekat Aku ingin melihatmu dengan jelas Ayolah, butterfly Janganlah berdiam terus Tidakkah kamu rindu akan dunia luar, akan udara dan cahayanya? Tidakkah kamu rindu... akan aku, bunga tempatmu tinggal sejak dulu? Ayolah, butterfly Jangan bertapa seperti itu Aku rindu akan celotehanmu, akan ceritamu Aku rindu diberi kekuatan untuk tetap hidup; yaitu karenamu Ayolah, butterfly Jangan biarkan aku membusuk di sini Sesungguhnya para benalu sudah siap untuk membunuhku Sesungguhnya tanpamu aku tidak akan bisa menghentikan itu Ayolah, butterfly Tunjukkanlah dirimu Jangan biarkan aku sampai merasa kamu cuma ada dalam mimpiku Karena itu sedikit demi sedikit menggerogoti hari-hariku, merusaknya dengan sedemikian niat Ayolah, butterfly... Ayolah.

...di atas langit masih ada langit

Di atas langit masih ada langit Dan aku selalu iri pada langit-langit di atasku Mengapa mereka bisa tapi aku tidak bisa? Padahal aku sudah berusaha sekuat tenaga Di atas langit masih ada langit Dan aku selalu ingin naik dan terus naik ke atas sana, tapi selalu saja ada kerikil kecil yang membatu dan menghentikan langkahku di dasar Rasanya aku ingin marah Aku sudah merelakan semuanya; membiarkan ini semua merenggut impianku yang lain untuk sementara, memforsir diri dengan segala kekuatannya Di atas langit masih ada langit Dan aku selalu cinta pada langit tertinggi Aku gantungkan impianku di sana, aku mimpikan ia setiap malam, aku pikirkan ia seakan-akan tanpanya aku akan mati Tapi tetap saja aku jatuh dan jatuh lagi "Di atas langit memang masih ada langit Tapi bukan berarti kita tidak bisa mencapai langit yang lebih tinggi dibanding langit kita saat ini" Itu motivasiku, kata-kata yang kurangkai untuk memulai semua perjuanganku Tapi mana? Mana buktinya? Aku butuh