a bit flashback

Kalau lagi kayak gini, aku jadi suka ingat dulu. Iya, dulu. Bulan-bulan sekarang setaun yang lalu, aku lagi... lagi berjuang menggapai mimpi mungkin ya? Yang dulunya nggak aku yakini sama sekali bakal aku capai. Yang dulunya aku pasrahkan saja, karena merasa (dan memang sangat) kurang siap dibanding yang lain.

Mimpi apa? Olimpiade Sains Nasional. Medali. Medali pertamaku.

Saat ini, aku lagi sering diceritakan teman-temanku soal apa yang mereka rasa saat OSN tingkat provinsi semakin dekat. Duh, serius, rasanya jadi rindu sekali. Dulu aku juga harap harap cemas, seperti mereka, tapi terlepas dari semua itu, ada euforia yang luar biasa. Mengapa? Sederhana saja, itu mimpiku. Mimpiku adalah tersenyum lebar, di atas panggung penanugerahan medali sana, dengan medali tergantung di leherku. Lalu aku akan memeluk teman-temanku yang juga berhasil, tersenyum bersama-sama, membicarakan segala perjuangan, peluh, dan mungkin tangis yang kami berikan untuk itu. Mimpiku adalah bersujud syukur ketika namaku dipanggil oleh pembawa acara penutupan OSN; suatu hal yang aku janjikan akan aku lakukan dua tahun sebelumnya, namun urung karena medali saat itu bukan takdirku.

Setahun lalu, membayangkannya saja sudah membuatku berkata, "Ah, tidak mungkin. Kamu bahkan hanya menyisihkan sedikit waktu luangmu untuk itu." Ya, jadwal sekolah yang sangat padat membuatku tidak memprioritaskan belajar olimpiade. Anggapan yang dulu aku katakan sebagai tindakan realistis untuk membela diri. Padahal, bukankah realistis dan pesimis itu beda tipis?

Lagipula, pada kenyataannya, yang terjadi bukan seperti itu. Aku masih ingat bagaimana aku hanya memandang file yang sama di laptopku selama berjam-jam; masih tidak percaya bahwa namaku ada di antara salah satu finalis OSN yang akan berkompetisi di Yogyakarta pada bulan berikutnya. Aku masih tidak percaya bahwa aku akan menjadi salah seorang dari tujuh wakil Jawa Barat di bidang Biologi; berada di antara orang-orang hebat itu. Diajarkan banyaak hal oleh mereka; untuk mencintai bidangku dengan sepenuh hati, berjuang, tapi tetap peduli satu sama lain. Diajarkan bahwa inti dari OSN bukan hanya menang ataupun medali, tetapi juga menjadi lebih kuat apapun hasil dari yang diusahakan. Kalian luar biasa, kontingen OSN Biologi Jabar 2015, tons of love♡

Lalu saat itu. Aku masih bisa memutar ulang memorinya setiap aku ingin. Saat nama peraih medali diumumkan satu per satu. Aku masih ingat bagaimana ketegangan yang aku usahakan untuk hilang muncul kembali pada saat itu. Hingga pengumuman Biologi pun tiba, dan pembawa acara di depan... menyebut namaku! Rasanya mataku berair sekali waktu itu. Rasanya hati seperti ingin meloncat saking senangnya. Segala hal yang aku perjuangkan, air mata yang mungkin keluar untuk itu... semuanya terbayar. Semuanya tidak lagi terasa berat.

Semuanya tergantikan oleh tangis haru dan pelukan hangat dari teman-temanku. Yah, walaupun terasa kurang karena tidak ada teman satu kontingenku yang menemaniku. Tahun ini ya, Jason, Rozma, Harja. IBO 2017! Sukses bareng kuliahnya ya, Kak Pupa, Kak Adika, dan.... Kak Rais (yang jadi mimpi baru gua setelah semuanya berakhir ya, Kak? Hehehe).

Kalau ingat ini, rasanya tidak lagi ingin realistis. Realistis ukuranku, maksudku. Yang seringkali dibilang orang menjadikanku terlalu pesimis.

Rasanya, jadi semangat bermimpi lagi.

Semangat semuanya :)
------------------
(Rasanya, jadi kangen diajarin sama lu juga, "Jadi gini loh Rian...". Atau nyari sayur ke luar buat praktikum anfistum. Atau ngefotokopi bareng, walau tulisan gua akhirnya dihujat hahaha :(

Atau ngeliat lu semangat banget nyobain mikropipet, semangat ngebahas soal sama gua... ngedenger lu ngobrol langsung ke gua, apapun itu.

I always miss those late night conversations a lot.

Semoga nanti bisa sering-sering ngobrol ya ;)

Buat saat ini, selamat berjuang bareng!)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Favourite Scenes in Meet the Robinsons!

20 Tips Bermain Ameba Pigg

Pigg, Apaan Tuh?