Kompeni

Hari ini kugenapkan perjuanganku
Bertahun-tahun sudah kukerahkan seluruh jiwa dan ragaku
Untuk menusuk rusuk para perusuh
Para kompeni yang tanpa tahu malu
memenjarakan rakyatku dalam kesengsaraan
Di atas tanah surga,
Ibu Pertiwi Indonesia

Aku ambil langkahku
menuju sebuah rumah bercat putih
Di sana nantinya akan aku gunakan mulut dan pikiranku
bukan lagi kekuatan tanganku
Untuk mengusir para penjajah
Yang merasa jadi raja
di negeri yang bukan miliknya

Maka sampailah aku di depan rumah putih itu
Aku tegapkan badanku, supaya lawan-lawanku itu tahu
Aku tidak gentar ataupun takut
dalam memperjuangkan nasib para penduduk
di hadapan mereka, pendatang tidak tahu diuntung

Dor! Satu bunyi itu menghentikan langkahku
langkah dan degup jantungku
degup jantung dan perjuanganku
perjuanganku, dan kebodohanku
sudah percaya pada hal yang mereka sebut niat baik.

Air mataku mengalir deras di pipi.
Bukan karena sakitnya luka
tapi betapa kegagalan perjuangan itu menyayat asa

Ampuni aku, Indonesia.
Dan untuk kawan-kawanku,
tak peduli tua ataupun muda
perempuan ataupun laki-laki
pribumi ataupun campuran
kutitipkan amanat penderitaan rakyat;
Merdekakan Indonesia,
merdekakan dengan sebenar-benarnya.

Kemudian aku menutup mataku.

Comments

Popular posts from this blog

Favourite Scenes in Meet the Robinsons!

20 Tips Bermain Ameba Pigg

Pigg, Apaan Tuh?