Refleksi (setahun ke belakang)

Tidak terasa ya, sudah mau tahun baru lagi.

Tahun ini... rasanya luar biasa bagiku. Bukan karena tahun ini isinya seluruhnya bahagia seperti indikatorku akan keberhasilan pada tahun-tahun yang lalu, melainkan karena... pada tahun ini, aku seperti mulai diajarkan hidup oleh-Nya.

Mimpiku dua tahun yang lalu, alhamdulillah, tercapai pada tahun ini, tepatnya pada bulan Mei 2015. Medali Olimpiade Sains Nasional! Selain itu, aku juga mendapat teman-teman (dan juga seseorang, ehem :)) yang menyenangkan dari seluruh Indonesia, pengalaman yang tidak tergantikan, dan banyak ilmu baru yang sangat berguna. Ceritaku tentang OSN aku tulis di sini dan di sini.

Setelah mimpi itu kugapai, hari-hari berubah menjadi sangat menyulitkan. Aku pergi sebulan dari sekolah untuk kompetisi itu, untuk kemudian datang kembali empat hari sebelum UAS. Sungguh, rasanya aku tidak sanggup sama sekali mengejar semua pelajaran waktu itu. Masih terbayang bagaimana aku merasa dua minggu terakhir semester 3-ku tidak akan pernah berakhir; semua terasa sangaaat panjang, juga sangat memberatkan. Nyatanya, tidak :) bahkan dari kesulitan itu, aku lagi-lagi mendapat pengalaman. Pengalaman untuk setidaknya bertahan menghadapi konsekuensi dari apa yang aku pilih, dalam hal ini, meninggalkan sekolah untuk OSN 2015 lalu. Hasilnya juga sangat baik, di luar ekspektasiku. Betapa bersama kesulitan, ada kemudahan.

Semua kemudian jungkir balik kembali. Aku mulai kedapatan tugas-tugas Pelatihan Nasional Tahap I untuk olimpiade internasional di saat aku mulai fokus kembali dengan kegiatan sekolahku; membuatku kewalahan. Namun, tetap senang, karena biar bagaimanapun tugas-tugas pelatnas bukan seperti tugas pada umumnya; jauh lebih menantang lagi. Saat itu, aku sudah mulai belajar untuk SBMPTN, belajar pelajaran kelas 11, dan mengerjakan tugas pelatnas yang mengharuskanku berpikir dengan jalan pikiran orang-orang yang jauh di atasku, mungkin setingkat kuliah. Lagi-lagi aku merasa tidak sanggup melewatinya; terutama karena aku diharuskan berpikir dengan cara berbeda-beda pada situasi itu.

Selain itu, banyak kejadian menimpa orang-orang di sekitarku. Kejadian yang membuatku menyadari bahwa ketidakhadiran orang-orang sangat mengubah hidupku, membuatku menyadari betapa pentingnya persahabatan, persaudaraan di antara kami. Kejadian yang menjadi awal pengajaran bagiku, betapa hubungan antar manusia adalah sesuatu yang jauh lebih berharga dibanding pencapaian, sesuatu yang begitu kuhargai. Bukannya aku tidak menghargainya sejak lama, hanya saja sekarang kedua hal tersebut terasa sangat jauh berbeda kelas. Bahwa dengan kepergian seseorang, sebagian hati akan ikut pergi. Kosong tanpa pernah dapat terisi lagi.

Pelatihan Nasional Tahap I International Biology Olympiad 2016. Letak pelatihannya di kotaku, Bandung, tepatnya pada tanggal 18 Oktober-11 November 2015. Salah satu hari-hari paling menyenangkanku tahun ini; suatu hal yang bahkan tidak pernah terbayang olehku untuk aku mimpikan. Yang membuatku lebih bahagia, kami boleh jadi bersaing, namun persaingan kami erat dengan persaudaraan, dukungan satu sama lain, saling semangat-menyemangati... harapan agar kami semua dapat lolos ke tahap berikutnya. Aku semakin merasa yakin akan kekuatan pertemanan dan persaudaraan yang luar biasa.

Pelatnas I-lah akhir dari kehidupan olimpiadeku. Setelahnya aku seperti diberi kesenangan bertubi-tubi, dengan pengalaman-pengalaman mencengangkan yang tidak akan terlupa. Kesenangan, namun tetap diselingk hal-hal yang membuatku ingat bahwa roda kehidupan teruslah berputar.

Tahun ini, aku seperti diminta untuk melihat sesuatu dari dua sisi. Aku seperti diminta untuk dapat mengambil sisi positif dari setiap kejadian yang tidak aku inginkan, sebagaimana tetap mengingat bahwa sulit tidak pernah datang sendirian; melainkan bersama mudah. Aku seperti diajarkan untuk lebih menghargai waktuku dengan orang-orang yang aku sayangi; bahwa pencapaian bukanlah satu-satunya parameter kesuksesan kehidupanku. Aku... seperti diajarkan untuk memandang dunia dengan cara yang baru.

Semoga tahun depan akan lebih baik daripada tahun ini; bagaimanapun baik itu digariskan oleh Yang Maha Kuasa.

Selamat tahun baru 2016, yang terbaik, yang terbaik, yang terbaik!

Comments

Popular posts from this blog

Favourite Scenes in Meet the Robinsons!

20 Tips Bermain Ameba Pigg

Pigg, Apaan Tuh?