Teleskop

Aku menatap langit
Dengan harap-harap dalam hati yang sedang sempit
Semoga langit hari ini bertabur bintang
Dan bulan
Agar laraku dihapusnya

Aku menatap langit
Dan keberuntunganlah buatku, hari ini langitnya cerah sekali
Taburan bintang, bulan, dan bahkan planet
Seakan-akan menjadi cat dalam kanvas luas yang berwarna hitam; langit malam ini

Aku menatap langit, dalam kebahagiaanku yang membuncah
Dan segera kutarik teleskopku
Membidik benda langit yang paling kucintai; bulan
Aku pandangi setiap lekuknya, setiap detil permukaannya
Setiap bagian yang selalu membuatku tak kuasa untuk menahan senyum walau sebentar

Kemudian, aku arahkan teleskopku menuju tempat lain
Si Planet Merah, Mars!
Planet yang begitu dekat dengan bumi
Planet yang telah bertahun-tahun menjadi tempat ekspedisi para peneliti...
Planet yang tak kalah cantik dibanding tempat kita berpijak saat ini.

Maka setelah itu, aku menatap langit satu kali lagi
Kalian begitu cantik, begitu luar biasa
Membuatku kembali mengenal dunia, setelah banyak hal memaksaku diam dalam lamunan
Sekalipun letakmu benar-benar tidak bisa dijangkau aku, sebagai seorang manusia
Maka dengan apakah aku dapat berterima kasih?

Aku pun kembali ke kamarku, tidur
Dan samar-samar dapat kudengar langit berbisik padaku,
Cukuplah dengan kamu memandangiku seperti tadi.
Cukuplah dengan kamu menemaniku seperti tadi.
Menjadi temanku dalam sepi yang kadang menusukku seperti dingin menusukmu,
itu sudah cukup buatku.
------------------------------------
Ini tentang langit, terutama langit kemarin lusa. Langit kemarin lusa begitu cerah, menunjukkan taburan bintang, bulan, dan bahkan planet ciptaan Yang Maha Kuasa.

Ini dibuat dengan membayangankan. Membayangkan apa yang akan aku lakukan, saat kesedihan sedang menguasaiku di saat langit begitu cerah.

Comments

Popular posts from this blog

Favourite Scenes in Meet the Robinsons!

20 Tips Bermain Ameba Pigg

Pigg, Apaan Tuh?