mimpi

"Dulu kami melukis langit dan membebaskan imajinasi itu lepas membumbung tinggi. Aku melihat awan yang seperti benua Amerika, Raja bersikeras awan yang sama berbentuk Eropa, sementara Atang tidak yakin dengan kami berdua, dan sangat percaya bahwa awan itu berbentuk benua Afrika. Baso malah melihat semua ini dalam konteks Asia, sedangkan Said dan Dulmajid sangat nasionalis, awan itu berbentuk peta negara kesatuan Indonesia. Dulu kami tidak takut bermimpi, walau sejujurnya juga tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirim benua impian ke pelukan masing-masing. Kun fayakun, maka semula awan impian, kini hidup yang nyata. Kami berenam telah berada di lima negara yang berbeda. Di lima menara impian kami. Jangan pernah remehkan impian. walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.

Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil....."
- Negeri 5 Menara, Ahmad Fuadi

I read the book for the first time about three years ago; time is flying so fast, isn't it?

The book, since then, has changed my life so drastically. It has successfully changed my perspective on many things - and what's more important, the reason of my goals in life.

I used to be really ambitious... well, I guess I still have that trait, but in a different way. I used to hope and work a lot to satisfy my needs, do what my mind listed as a parameter of my success in life.

If I failed, I'd cry a lot and all of my courage would just... collapse.

But then I understand, it's not just for my pride that I need to be smart and stuff. The point of studying is the study itself, whether we understand it or not.

Not that I don't care if my scores aren't too good, but at least I learnt something.

I learnt what God has put in the world for us to study, and I'll get to know Him better if I understand more.

dan karena itu aku harus bermimpi
tidak peduli seberapa jauh dan tidak mungkinnya mimpi itu
karena dengan mimpi,
aku akan lebih banyak berusaha untuk menjadi lebih baik,
sehingga aku dapat mengenal-Nya dengan lebih baik pula
dan saat aku berharap,
atau kelelahan,
atau kecewa,
dan, insyaallah, saat aku mencapai mimpiku itu,
aku akan berdoa
dan di antara usaha dan doa itu
aku akan tawakal,
bukankah tawakal akan membawaku lebih dekat menuju-Nya?
karena aku menyerahkan segalanya sepenuhnya hanya kepada-Nya,
karena aku percaya Ia-lah yang paling tahu yang terbaik untukku.

Bismillaahirrahmaanirrahiim, Ya Allah, hamba serahkan semuanya pada-Mu.

Comments

Popular posts from this blog

Favourite Scenes in Meet the Robinsons!

20 Tips Bermain Ameba Pigg

Pigg, Apaan Tuh?