Pipit (Lagi)

akulah pipit yang kamu lepaskan
dari bimbinganmu, kasih dan sayangmu
aku merasakan dunia sejak itu,
dan seiring waktu aku merasa
semuanya berbeda tanpa hadirmu.

maka aku kelimpungan mencarimu
dalam asa yang putus
api yang padam
letih yang lelah,
aku melihatmu mengintip dari balik pohon beringin yang rindang,
memandangiku dengan senyum, namun dapat kulihat air mata mengalir deras di pipimu;
ternyata kamu masih ada di sana untukku,
mengawasiku, menuntunku, mencintaiku.

jadi kugerakkan sayapku sampai habis jerih payahku
kukejar dirimu
kuhampiri kamu
hingga aku dapat merasakan kepakan sayapmu
harum tubuhmu
tarikan napasmu

lalu kupeluk tubuhmu untuk menghangatkan diriku
ragaku yang basah kuyup karena hujan,
dan lebih lagi, jiwaku
yang mendingin tanpamu.

senyummu pun memenuhi pipi
dan segera kamu hapus air mata yang mengalir di wajahmu itu, seakan tidak mengizinkanku tahu
dan suaramu yang setenang riak air itu berujar,
"Kamu boleh tetap begini dengan satu syarat;
jangan pergi lagi, itu saja."

Tangisku pecah dalam anggukan, dan kamu pererat kehangatan itu.

Comments

Popular posts from this blog

Favourite Scenes in Meet the Robinsons!

20 Tips Bermain Ameba Pigg

Pigg, Apaan Tuh?